Madaniya (May 2023)
Mengenali Inner Child Untuk Berdamai dengan Luka Masa Kecil
Abstract
Inner Child dalam diri seseorang digambarkan sebagai suatu sifat dan sikap kekanak-kanakan yang mungkin dimiliki setiap individu. Meskipun keadaan pada setiap individu tidaklah selalu sama karena inner child tersebut terbentuk dari pengalaman saat masih usia anak-anak yang berbeda-beda. Tidak salah jika dikatakan bahwa perilaku seseorang terbentuk karena inner child dalam dirinya. Inner child yang terluka bisa terbawa sampai usia dewasa dan akan menganggu perkembangan emosi individu yang mengalaminya. Psikoedukasi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kognitif partisipan mengenai inner child sehingga partisipan dapat mengenali dan berdamai dengan inner child dalam dirinya. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 151 orang responden yang terdiri atas mahasiswa, pegawai, guru, IRT, pelajar dan lainnya dari berbagai kalangan dan berbagai wilayah. Psikoedukasi ini menggunakan desain one group pretest-posttest. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam psikoedukasi ini adalah alat tes pengetahuan untuk mengecek pengetahuan responden mengenai inner child. Teknik analisis data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank- Test dengan menggunakan SPSS 26. Hasil analisis z sebesar -6,838b berada pada taraf signifikan 0,000 (p>0,05) ini menunjukkan bahwa secara kuantitatif, psikoedukasi ini memiliki pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan kognitif peserta, dengan demikian hipotesa menyatakan bahwa psikoedukasi dalam bentuk Seminar Nasional secara daring atau Webinar dengan tema “Inner Child: Berdamai dengan Masa Lalu” memiliki pengaruh terhadap peningkatan pemahaman kognitif partisipan.
Keywords