Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Aug 2024)

Kolaborasi Adaptif Pendidikan Agama Kristen Keluarga: Upaya Merevitalisasi Pemikiran Thomas H. Groome dan Robert Boehlke

  • Yosep Iswanto Padabang

DOI
https://doi.org/10.30648/dun.v9i1.1350
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 287 – 307

Abstract

Read online

Abstract. The implementation of Christian Religious Education in the family is a task that needs to be seriously considered and attempted by parents as a way to achieve the values of Christian faith in the family. Thus, Robert Boehlke proposed the important role of parents who are equipped with knowledge, skills and spiritual guidance. Meanwhile, Thomas H. Groome proposed the importance of a critical reflection approach that focuses on the cognitive aspects of children. Boehlke's thinking emphasizes the role of parents without considering parental responsibility, while Groome's thinking emphasizes the independence of children which refers to a critical reflection centered on cognitive formation. Therefore, in this study the author proposes adaptive collaboration in family education as a form of implementing education that focuses on cooperation between parents and children who adjust to each other in their respective roles. This education includes five focuses, namely cognitive, affective, conative, psychomotor, and spiritual development. Abstrak. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga menjadi tugas yang perlu dipikirkan dengan serius dan diupayakan oleh orangtua sebagai suatu cara dalam mencapai eksistensi keluarga yang hidup dalam nilai-nilai iman Kristen. Melihat hal ini, Robert Boehlke mengusulkan pentingnya peran orangtua yang diperlengkapi dengan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan pembimbingan rohani. Sedangkan Thomas H. Groome mengusulkan pentingnya pendekatan refleksi kritis yang berfokus pada aspek kognitif anak. Terlihat bahwa pemikiran Boehlke tersebut lebih menekankan peran orangtua tanpa mempertimbangkan tanggung jawab orangtua, sedangkan pemikiran Groome lebih menekankan kemandirian anak yang merujuk pada sebuah refleksi kritis dengan berpusat pada pembentukan kognitif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis mengusulkan kolaborasi adaptif dalam pendidikan keluarga sebagai bentuk pelaksanaan pendidikan yang berfokus pada sebuah kerja sama antara orangtua dan anak yang saling menyesuaikan diri dalam perannya masing-masing. Pendidikan ini mencakup lima fokus, yaitu pengembangan kognitif, afektif, konatif, psikomotor, dan kerohanian.

Keywords