Jurnal Kebidanan (Feb 2018)

PENGARUH KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENINGKATAN KETRAMPILAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL TAHUN 2017

  • Iroma Maulida,
  • Umriaty Umriaty,
  • Indah Siloka Dina,
  • Evi Zulfiana

DOI
https://doi.org/10.26714/jk.7.1.2018.47-53
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 1
pp. 47 – 53

Abstract

Read online

Pada ibu menyusui yang bekerja, keterbatasan pengetahuan tentang cara pemerahan, penyimpanan dan penyajian ASI menghambat proses pemberian ASI sehingga mereka memilih memberikan susu formula. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang menyusui adalah kelas ibu hamil. Tujuan mengetahui pengaruh keikutsertaan kelas ibu hamil terhadap peningkatan ketrampilan ibu dalam memberikan ASI. Penelitian ini bersifat analitik untuk melihat pengaruh keikutsertaan dalam kelas ibu hamil terhadap kerampilan pemberian ASI (teknik menyusui, ketrampilan memerah, menyimpan dan menyediakan ASI perah). Populasi adalah ibu menyusui yang ikut kelas ibu hamil dan yang tidak ikut kelas ibu hamil. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling. Desain dengan kasus control dengan kasus adalah ibu menyusui yang tidak mengikuti kelas ibu hamil. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan dalam kelas ibu hamil terhadap kerampilan pemberian ASI dengan menggunakan uji Chi square dengan derajat kepercayaan 95 % dan α 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui telah melakukan teknik menyusui dengan benar ( 73,3 %). Sebagian besar ibu menyusui adalah ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan khusus, sehingga tidak melakukan proses pemerahan, penyimpanan dan penyediaan kembali ASI. Sementara itu ibu hamil yang memberikan ASI saja saat dilaksanakn penelitian sebesar 51,7 %. Hasil analisis hubungan dengan Chi Square dan alpha 0,05 tidak ditemukan hubungan antara paritas dengan teknik menyusui dengan nilai p sebesar 0,319. Hasil penelitian adalah hubungan antara pekerjaan dengan teknik menyusui juga tidak ditemukan hubungan yang bermakna dengan nilai p 0,903. Selain itu uji hubungan antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan teknik menyusui didapatkan nilai p 0,08 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna. Sedangkan pada uji hubungan antara keikutsertaan ibu hamil pada kelas ibu hamil dengan pemberian ASI saja didapatkan nilai p 0,004 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara keikutsertaan kelas ibu hamil dengan pemberian ASI saja.

Keywords