Jurnal Manusia dan Lingkungan (Jan 2020)

PERAN TUMBUHAN BAWAH DALAM KESUBURAN TANAH DI HUTAN PANGKUAN DESA PITU BKPH GETAS (The Role of Undergrowth Species for Soil Fertility in Hutan Pangkuan Desa Pitu BKPH Getas)

  • Frita Kusuma Wardhani,
  • Ikhwanudin Rofi’i,
  • Ambar Kusumandari,
  • Sena Adi Subrata,
  • Kristiani Fajar Wianti

DOI
https://doi.org/10.22146/jml.49668
Journal volume & issue
Vol. 27, no. 1
pp. 14 – 23

Abstract

Read online

Abstrak Kehadiran tumbuhan bawah pada hutan tanaman jati dapat memberikan dampak positif yaitu, menjadi sumber keragaman hayati, menciptakan iklim mikro di lantai hutan, menjaga tanah dari bahaya erosi, serta dapat memelihara kesuburan tanah. Namun keberadaannya seringkali dianggap sebagai kompetitor bagi tanaman yang dibudidayakan. Hutan Pangkuan Desa (HPD) Pitu telah dikelola secara intensif oleh masyarakat yang dilakukan baik di bawah maupun di luar tegakan sehingga diduga mempengaruhi kondisi ekosistem di kawasan tersebut baik terhadap kelimpahan tumbuhan bawah maupun kualitas kimia tanahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan bawah dan kualitas kimia tanah pada berbagai tipe penutupan lahan di HPD Pitu, BKPH Getas. Pengamatan dilakukan dengan menempatkan petak kuadrat berukuran 1 m x 1 m sebanyak 5 petak pada setiap unit lahan secara random. Hasil penelitian menunjukkan pada 4 (empat) penutupan lahan yaitu hutan, semak, ladang, dan pemukiman didominasi oleh jenis yang berbeda tetapi komposisi komunitas pada hutan dan semak memiliki similaritas yang relatif tinggi. Kualitas kimia tanah pada berbagai penutupan lahan tidak berbeda secara signifikan. Aktivitas masyarakat yang tinggi pada berbagai penutupan lahan diduga menjadi penyebab rendahnya hara pada berbagai tipe penutupan. Kondisi keharaan yang miskin hara khususnya pada kawasan hutan tentu akan memengaruhi produktivitas tegakan jati yang merupakan tanaman pokok di kawasan tersebut. Abstract The presence of undergrowth on teak plantations can have a positive impact i.e, a source of biodiversity, creating a microclimate on the forest floor, keeping the soil from the erosion, and can maintain soil fertility. On the other hand, its existence is often regarded as a competitor for cultivated plants. Hutan Pangkuan Desa (HPD) Pitu has been intensively managed by communities undertaken either below or outside the stand so that it is suspected to affect the ecosystem condition in the region both to the abundance of plants and quality of soil chemistry. The purpose of this study was to determine the diversity of undergrowth species and soil chemical qualities in various types of land cover in HPD Pitu, BKPH Getas. The observation was done by placing a 1 m x 1 m square plot of 5 plots on each unit of land. The results showed that 4 (four) land closures i.e forests, shrubs, dry farmland, and settlements were dominated by different species but the community composition in forests and shrubs had a relatively high similarity. The soil chemical quality at various land coverings did not differ significantly. High community activity in various land closures is thought to be the cause of low nutrients in various types of closure. The nutrient-poor condition of the forest, especially in the forest area, will affect the productivity of teak stands, which are the staple crops in the area.

Keywords