Sari Pediatri (Dec 2016)

Infeksi HIV pada bayi

  • Boris Januar,
  • Sjawitri P Siregar

DOI
https://doi.org/10.14238/sp6.1.2004.23-31
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 23 – 31

Abstract

Read online

Seorang bayi berusia 5 bulan didiagnosis infeksi HIV dari ibu dengan HIV positif. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan PCR RNA HIV satu kali, dan ditunjang dengan pemeriksaan klinis serta pemeriksaan serologi terhadap HIV. Seharusnya untuk menegakkan diagnosis infeksi HIV, kita harus melakukan pemeriksaan virologi HIV paling sedikit dua kali dalam waktu yang berbeda. Sangat disayangkan, tidak ada obat antiretroviral yang dapat diberikan untuk mencegah transmisi penularan HIV dari ibu ke bayi baik yang diberikan sebelum maupun sesudah bayi lahir. Hal ini karena tidak adanya informasi dari orang tua. Bayi dengan infeksi HIV harus segera mendapat imunisasi dengan vaksin inactivacted, sedang pemberian vaksin hidup tidak dapat diberikan sampai diketahui status imunologis bayi tersebut. Pengobatan antiretroviral kombinasi harus diberikan segera pada bayi di bawah 12 bulan begitu diagnosis ditegakkan. Konseling keluarga dan kunjungan berkala penting dilakukan untuk memantau progesifitas penyakit, status imunologis, dan ketaatan pengobatan, hal ini untuk mencegah resisten terhadap pengobatan.

Keywords