Sari Pediatri (Aug 2017)
Gangguan Tidur pada Anak dengan Epilepsi dan Faktor yang Memengaruhi
Abstract
Latar belakang. Gangguan tidur merupakan salah satu komorbid yang sering dijumpai pada anak dengan epilepsi. Sampai saat ini data mengenai hal tersebut masih sangat terbatas. Tujuan. Mengetahui prevalensi dan faktor yang memengaruhi gangguan tidur pada anak dengan epilepsi. Metode. Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang pada anak usia 3-18 tahun, yang telah didiagnosis epilepsi minimal 6 bulan. Pasien dengan palsi serebral, diabetes melitus, penyakit jantung, asma, hipertrofi adenotonsil dan anak dengan epilepsi yang telah bebas kejang lebih dari satu tahun dieksklusi dari penelitian. Subyek dipilih secara konsekutif selama periode November 2016 – Maret 2017 di Poliklinik Neurologi Anak RSUP Dr. Sardjito. Gangguan tidur dinilai dengan kuesioner sleep disturbance scale for children (SDSC). Hasil. Di antara 93 subyek, 63 (67,7%) mengalami gangguan tidur, terbanyak (63,2%) adalah gangguan memulai dan mempertahankan tidur. Tipe kejang umum, onset epilepsi kurang dari 3 tahun, monoterapi dan obat anti epilepsi fenobarbital paling sering mengalami gangguan tidur. Akan tetapi, hanya tipe kejang umum yang berhubungan dengan gangguan tidur (OR 5,2, IK95% 1,35-9,96, p=0,016). Kesimpulan. Prevalensi gangguan tidur pada anak dengan epilepsi sangat tinggi, terbanyak gangguan memulai dan mempertahankan tidur dan berhubungan dengan tipe kejang umum. Gangguan tidur merupakan salah satu komorbid yang sering dijumpai pada anak dengan epilepsi. Sampai saat ini data mengenai hal tersebut masih sangat terbatas.
Keywords