Ranah: Jurnal Kajian Bahasa (Jun 2019)
Ungkapan Keprihatinan dalam “Maklumat Akal Sehat” (Analisis Wacana Kritis terhadap Maklumat Rocky Gerung dkk)
Abstract
This paper seeks to reveal how the use of language in the form of lexical choices in "Maklumat Akal Sehat" when associated to the ideology and academic background of the initiators. This study used Teun van Dijk's Critical Discourse Analysis approach which divides discourse into three dimensions, namely the dimensions of text, social cognition, and social context. From the findings and discussion, it can be concluded that "Maklumat Akal Sehat" are dominant in lexical choices. The emerging lexicon illustrates concerns about democracy in Indonesia. The lexicons that appear are mostly related to politics, law, certain political understandings/ideology, and words that are slightly less prevalent (tunaide, tunakualitas, multimatra), because basically this decree is composed by several figures with different academic background and most of them are activists, writers, human rights watchdogs, lecturers of philosophy, etc. so, those things directly and indirectly influence the lexical choice in the decree. ABSTRAK Tulisan ini berusaha untuk mengungkap bagaimana penggunaan bahasa berupa pilihan leksikal dalam ”Maklumat Akal Sehat” jika dihubungkan dengan ideologi dan latar belakang akademik para penggagasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Critical Discourse Analysis Teun van Dijk yang membagi wacana ke dalam tiga dimensi yaitu dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dari hasil temuan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa “Maklumat Akal Sehat” dominan pada pilihan leksikal. Leksikon yang muncul menggambarkan keprihatinan terhadap demokrasi di Indonesia. Leksikon-leksikon yang muncul sebagian besar berhubungan dengan politik, hukum, paham/ajaran politik tertentu, dan kata-kata yang sedikit kurang lazim (tunaide, tunakualitas, multimatra), karena pada dasarnya maklumat ini disusun oleh beberapa tokoh dengan latar belakang akademis yang berbeda-beda dan sebagian besar merupakan aktivis, sastrawan, penggiat HAM, dosen filsafat, dan lain-lain sehingga secara langsung dan tak langsung turut memengaruhi dalam pemilihan kata dalam maklumat tersebut.
Keywords