Geoid (Jan 2021)
Analisis Perbandingan Perhitungan Volume Bersih Galian dan Timbunan (Net Volume) dengan Metode Trapezoidal dan Borrow Pit pada Perangkat Lunak Autocad Civil 3D
Abstract
Dalam dunia pertambangan batu bara dikenal istilah joint survey. Dalam joint survey yang digunakan parameter pembayaran oleh owner kepada kontraktor adalah volume bersih galian dan timbunan (net volume), oleh karena itu harus diukur dan dihitung dengan metode maupun perangkat lunak yang sesuai. Saat ini perangkat lunak sebagai penunjang kegiatan pertambangan semakin berkembang, berbagai perangkat lunak memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri. Pada penelitian kali ini akan melakukan perhitungan volume bersih galian dan timbunan (net volume) dengan data dari salah satu pit di area tambang PT Anugerah Bara Kaltim yang dipotong menjadi 3 bagian yaitu pit bagian A,B, dan C, perhitungan volume dilakukan dengan menggunakan metode Trapezoidal dan Borrow Pit pada perangkat lunak AutoCAD Civil 3D dimana dari hasil tiap metode akan dibandingkan terhadap nilai hitungan manual sebagai acuan dengan mengacu pada toleransi ASTM (American Society for Testing and Materials) pada tahun 2002 yaitu batas maksimal prosentase selisih hasil perhitungan volume yaitu sebesar 2,78%, selanjutnya akan dianalisa manakah metode yang tepat untuk digunakan dalam pekerjaan perhitungan volume tambang batubara. Pada proses perhitungan volume diberikan 2 perlakuan, yaitu dengan merubah interval section untuk metode trapezoidal dan merubah interval grid untuk metode borrow pit, dari hasil perhitungan volume didapatkan rata-rata nilai selisih volume yang beragam, yaitu pada metode borrow pit sebesar 1,911%, dan metode trapezoidal sebesar 0,427%. Pada perhitungan metode trapezoidal, semakin kecil interval section yang dibuat maka hasil perhitungan akan semakin mendekati volume acuan. Pada perhitungan metode borrow pit, semakin kecil interval grid yang dibuat maka hasil perhitungan akan semakin mendekati volume acuan.
Keywords