Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan (Apr 2024)

Analisis Penafsiran Firanda Andirja tentang Tauhid dan Tarbiyah

  • Bobi Yurisa

DOI
https://doi.org/10.47668/pkwu.v12i2.1218
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 2

Abstract

Read online

Tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan penafsiran Firanda Andirja tentang ayat-ayat Tauhid dalam Tafsir Juz’Amma. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu jenis penelitian yang membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan dan studi dokumen saja tanpa memerlukan penelitian lapangan. Metode penelitiannya adalah model penelitian tokoh. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data yang berhubungan dengan ayat-ayat tauhid dalam penafsiran Firanda Andirja yaitu kitab tafsirnya yang menjdi sumber primer. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode deskriptif analitis, yaitu mendeskripsikan data yang telah dikumpullkan, kemudian diuraikan untuk menemukan jawaban yang dapat mendekati masalah yang diangkat, dibedah secara mendasar, sebelum diimplementasikan ke dalam sebuah gagasan untuk mendapatkan kesimpulan bagaimana Firanda Andirja menafsirkan ayat-ayat tauhid dalam kitab tafsirnya. Setelah jelas penafsiran Firanda Andirja tentang ayat-ayat tauhid, kemudian ditarik kesimpulan, proses penarikan simpulan ini dilakukan secara deduktif. penggunaan metode deduktif dilakukan untuk membuat kesimpulan yang eksplisit dari masalah umum. Hasil dari penelitian yaitu menemukan pemahaman mufasir tentang ayat-ayat tauhid dalam Tafsir Juz ‘Amma. Di antaranya mengafirmasi trilogi tauhid (ar-rububiyah, al-uluhiyyah, dan asma’ wa shifat), membedakan kata Rabb dan Ilah. Melihat sumber-sumber yang digunakan mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat tauhid dalam Tafsir Juz ‘Amma. Sumber tersebut adalah bi al-Ma’tsur (Riwayat), di antaranya sumber dari Al-Qur’an, hadis, perkataan sahabat, tabi’in, kitab-kitab terdahulu. Dan sumber penafsiran bi al-ra’yi (ijtihadi). Menemukan upaya yang dilakukan mufasir dalam mengembalikan ajaran tauhid yang murni. Upaya tersebut adalah membantah paham liberalisme dan pluralisme, mengharamkan ucapan selamat natal, dan meluruskan tujuan dari ziarah kubur.

Keywords