ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur (Jul 2019)

Architectural design symbolism Catholic Church of Saint Peter and the Virgin Mary Catholic Church Santa Grief Seven in Bandung

  • Meielisa Chrisylla

DOI
https://doi.org/10.30822/arteks.v1i1.20
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 1

Abstract

Read online

Gereja Katolik sebagai tempat peribadatan harus memiliki ekspresi sakral baik secara eksterior maupun interior. Diduga modernisasi menyebabkan pudarnya ekspresi sakral pada Gereja Katolik. Mengingat Gereja katolik adalah bangunan ibadah yang mewadahi aktivitas liturgi, maka pembahasan menggunakan kajian semiotika untuk membaca tanda dan makna pada bentuk arsitektur agar dapat menjaga ekspresi sakralnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan prinsip semiotika Peirce dan penerapannya pada arsitektur Gereja. Prinsip tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis kedua kasus studi pada setiap lingkup perancangan. Lingkup perancangan meliputi: (1) Lingkup lingkungan sekitar; (2) Lingkup tapak; (3) Lingkup bentuk. Analisis ini menggunakan prinsip semiotika yang di elaborasi dengan prinsip Gereja Katolik untuk menghasilkan pedoman perancangan arsitektur Gereja Katolik. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan ekspresi sakral yang lebih dominan antara Gereja Santo Petrus dan Gereja Santa Maria Tujuh Kedukaan dari simbol-simbol yang melekat pada elemen arsitektur Gereja Katolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi sakral terdapat pada (1) Lingkup lingkungan sekitar; (2) Lingkup tapak; (3) Lingkup bentuk Gereja Santo Petrus lebih dominan dibandingkan Gereja Santa Perawan Maria Tujuh Kedukaan.

Keywords