Jurnal Keperawatan (Mar 2016)
HUBUNGAN ANDROPAUSE DENGAN STRES PRIA BERISTRI
Abstract
Pada pria usia lanjut, andropause terjadi karena penurunan kadar testosteron. Perubahan yang terjadi pada andropause tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga aspek psikis Ketidakbahagiaan dalam perkawinan merupakan stresor yang berat bila tidak dikomunikasikan dengan pasangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara andropause dengan stres pada pria beristri. Jenis penelitian analitik cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan dari 60 responden, sebagian besar responden adalah mengalami androupose, yaitu 35 orang (48,3%). Dan sebagian besar responden juga mengalami stres, yaitu 34 orang (56,7%). Hasil tabulasi silang, selanjutnya dilakukan perhitungan uji Chi Square dengan bantuan SPSS for windows. Hasil uji Chi Square dengan derajat kemaknaan 0,05 didapatkan nilai signifikansi 0,006, sehingga nilai 0,006 < 0,05 yang berarti H0 ditolak yang berarti terdapat Hubungan Andropause Dengan Stres Pria Beristri Ada hubungan positif, kuat dan sangat signifikan secara statistik antara andropause dengan stres pada pria beristri, dimana semakin tinggi skor ADAM Questionnaire, maka semakin tinggi pula skor GHQ Questionnaire atau dapat diartikan semakin banyak keluhan andropause yang dirasakan, semakin tinggi pula tingkat stresnya. Untuk itu posyandu lansia perlu digalakkan kembali supaya para pria bisa mendapatkan informasi tentang androupose lebih dalam lagi.
Keywords