Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology (Jul 2023)
The Role of Probiotics in Urinary Tract Infections in Women
Abstract
Objective: To review the role of probiotics in urinary tract infections in women Methods: Systematic review was conducted by searching fi ve databases with several keywords, namely “urinary tract infection”, “cystitis”, “women” and “probiotics”. Articles that have gone through peer review are included in the study if they meet the inclusion and exclusion criteria. Reporting follows the PRISMA rules. Results: The women included in this study varied from early adulthood to postmenopausal, most of whom were sexually active, used birth control methods, and had recurrent urinary tract infections. The results showed that the use of probiotics in varied outcomes, either positive or not showed signifi cant results. This is also due to the differences in the outcomes studied and the additional materials used. This also contributed to the emergence of adverse effects. Conclusion: The use of probiotics in the treatment of cystitis and urinary tract infections has hope, although not all studies show signifi cant results. The side effects found are still tolerable although they need to be considered. Keywords: cystitis, probiotic, urinary tract infection, women. Abstrak Tujuan: Meninjau peran probiotik dalam infeksi saluran kemih pada perempuan. Metode: Tinjauan sistematis dilakukan dengan mencari lima database dengan beberapa kata kunci, yaitu “infeksi saluran kemih”, “sistitis”, “perempuan” dan “probiotik”. Artikel yang telah melalui peer review diikutsertakan dalam penelitian jika memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pelaporan mengikuti aturan PRISMA. Hasil: Perempuan yang diikutsertakan dalam penelitian ini bervariasi mulai dari dewasa awal hingga pascamenopause, sebagian besar aktif secara seksual, menggunakan metode kontrasepsi, dan mengalami infeksi saluran kemih berulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan probiotik pada infeksi saluran kemih menunjukkan hasil yang positif maupun tidak menunjukkan hasil yang signifi kan. Hal ini juga disebabkan perbedaan outcome dan bahan tambahan yang digunakan. Penggunaan bahan juga berkontribusi pada munculnya efek samping. Kesimpulan: Penggunaan probiotik dalam pengobatan sistitis dan infeksi saluran kemih memiliki harapan, walaupun tidak semua penelitian menunjukkan hasil yang signifi kan. Efek samping yang ditemukan masih dapat ditoleransi meskipun perlu diperhatikan. Kata kunci: infeksi saluran kemih, perempuan, probiotik, sistitis.