Jurnal Fitopatologi Indonesia (Feb 2020)

Bakteri Endofit dari Tumbuhan Paku-pakuan sebagai Agens Hayati Rhizoctonia solani dan Pemacu Pertumbuhan Tanaman Padi

  • Prayogo Probo Asmoro,
  • abdul munif

DOI
https://doi.org/10.14692/jfi.15.6.239-247
Journal volume & issue
Vol. 15, no. 6

Abstract

Read online

Rhizoctonia solani merupakan salah satu patogen penting penyebab penyakit hawar seludang pada tanaman padi. Patogen ini termasuk yang sulit dikendalikan karena bersifat kosmopolit, mampu bertahan di dalam tanah, dan memiliki kisaran inang yang banyak. Pengendalian secara biologi dengan bakteri endofit merupakan salah satu alternatif yang potensial karena kemampuannya hidup di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit dan dapat meningkatkan pertumbuhan serta ketahanan tanaman. Tujuan penelitian ini ialah mengeksplorasi bakteri endofit dari bagian batang akar dari tiga jenis tumbuhan paku yang berbeda, yaitu Salvinia molesta (paku air), Pteris ensiformis (paku terestrial), dan Drymoglossum pilosolloides (paku epifit) dan mengevaluasi potensinya sebagai agens hayati R. solani dan pemacu pertumbuhan tanaman. Isolasi bakteri dilakukan pada medium tripsic soy agar (TSA) dan nutrient agar (NA). Isolat bakteri dimurnikan dan diuji keamanan hayati dengan uji hipersensitifitas dan hemolisis. Hasil penelitian diperoleh 178 isolat bakteri endofit dan sebanyak 88 isolat menunjukkan reaksi negatif pada uji hipersensitisfitas dan uji hemolisis. Selanjutnya, isolat tersebut diuji dual test secara in vitro terhadap R. solani dan didapatkan 4 isolat bakteri endofit (APE15, APE22, APE33, dan APE35) dengan daya hambat dari 27–76% pada medium TSA, agar-agar dekstrosa kentang (ADK), dan TSA + ADK. Hasil uji pertumbuhan empat isolat terhadap benih padi varietas Situ Bagendit menunjukkan bahwa bakteri endofit mampu meningkatkan persentase perkecambahan padi 4.9% – 48.8%, meningkat panjang akar padi 68.3%–95.4%, panjang pucuk 53.2%–87.3%, bobot segar 49.07%–90.65%, dan bobot kering 48.1%–87.3%. Hasil ini menunjukkan bahwa tumbuhan paku mengandung beberapa bakteri endofit yang dapat dikulturkan dan memiliki senyawa antimikrob yang efektif, serta dapat digunakan sebagai sumber agens hayati terhadap patogen R. solani dan pemacu pertumbuhan tanaman.

Keywords