Jurnal Ilmu Lingkungan (Sep 2019)

Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assesment) Produk Kina Di PT Sinkona Indonesia Lestari

  • Pinkan Pangestu Parameswari,
  • Moh. Yani,
  • Andes Ismayana

DOI
https://doi.org/10.14710/jil.17.2.351-358
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 2
pp. 351 – 358

Abstract

Read online

PT Sinkona Indonesia Lestari adalah anak perusahaan dari dua Badan Usaha Milik Negara yaitu PT Kimia Farma dan PT Perkebunan Nusantara VIII. PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) memproduksi cinchona atau yang dikenal dengan tanaman kina yang merupakan tanaman obat yang mengandung quinine yang dikenal sebagai obat malaria. Cinchona diekstraksi untuk diambil kandungan quinine. Setiap tanaman cinchona mengandung kadar quinine 3-14%. Penilaian jumlah emisi yang dikeluarkan selama proses produksi dapat dilakukan dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Selain itu, LCA juga akan digunakan untuk melakukan perbaikan dalam siklus hidup produksi yang bertujuan untuk mengurangi emisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai dampak lingkungan berupa gas rumah kaca (GRK), serta upaya untuk mengurangi dampak lingkungan tersebut. Tahapan dari penelitian ini adalah menentukan tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori daur hidup, analisia penilaian dampak lingkungan, dan analisis interpretasi hasil. Dari analisis LCA, untuk menghasilkan 1 ton garam kina diketahui menghasilkan dampak lingkungan berupa emisi gas rumah kaca sebesar 47.3815 CO2(eq) pada tahun 2013. Pada tahun 2014 emisi gas rumah kaca mengalami penurunan sebesar 53.4217 CO2(eq). Pada 2015, 1 ton garam kina menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 53.5435 CO2(eq) dan pada 2016 menghasilkan 45.7901 CO2(eq). Penelitian ini juga menemukan bahwa pemanfaatan ampas kina dan penggantian minyak residu menjadi bahan bakar solar dapat mengurangi emisi. Pembuatan briket dari ampas kina dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 0,14 % pada tahun 2015 dan menghasilkan energi alternatif sebesar 1.612 TJ. Alternatif lain adalah penggantian minyak residu menggunakan bahan bakar solar (IDO) pada bahan bakar boiler, yang dapat mengurangi emisi sebesar 11.9% atau 6.3518 ton CO2 (eq) /ton garam kina.

Keywords