Cakradonya Dental Journal (Feb 2018)
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA PADA MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL ANGKATAN 2010 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
Abstract
Saliva merupakan cairan biologis pertama yang terpapar oleh asap rokok di rongga mulut. Asap rokok mengandung berbagai macam zat kimia yang dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan derajat keasaman (pH) saliva. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study dengan sampel 48 mahasiswa jurusan Teknik Sipil angkatan 2010 Fakultas Teknik Universitas Andalas. Data kebiasaan merokok didapat melalui kuesioner dan pH saliva diukur menggunakan dental saliva pH indikator. Analisa data menggunakan Chi-Square dengan α=0,05. Penelitian menunjukkan jenis rokok yang dikonsumsi adalah rokok putih (75%) dengan konsumsi per hari sebanyak 5-14 batang (54,2%). Responden telah mengkonsumsi rokok secara rutin selama lebih dari 4 tahun (37,2%). Sebagian besar responden memiliki pH saliva berkategori asam (52,1%). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis rokok yang dikonsumsi dengan pH saliva ( p0,05 ). Terdapat hubungan yang bermakna antara tipe perokok dengan pH saliva ( p0,05 ) dan antara lama periode merokok dengan pH saliva (p0,05). Terdapat hubungan antara tipe perokok dan lama periode merokok dengan derajat keasaman (pH) saliva. Tidak terdapat hubungan antara jenis rokok dengan derajat keasaman (pH) saliva. Kata Kunci: Saliva, merokok, derajat keasaman