Sari Pediatri (Oct 2016)

Skrining Stres Pascatrauma pada Remaja dengan Menggunakan Post Traumatic Stress Disorder Reaction Index

  • Putu Dian Savitri Irawan,
  • Soetjiningsih Soetjiningsih,
  • IGA Trisna Windiani,
  • I Gst Ag Sugitha Adnyana,
  • IGA Endah Ardjana

DOI
https://doi.org/10.14238/sp17.6.2016.441-5
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 6
pp. 441 – 5

Abstract

Read online

Latar belakang. Stres pascatrauma (post traumatic stress disorder atau PTSD) merupakan suatu gangguan psikiatri fungsi sosial seseorang. Universitas California Los Angeles (UCLA) mengembangkan serangkaian self-report kuesioner yang disebut PTSD Reaction Index (PTSD-RI) untuk deteksi dini gangguan tersebut. Namun, kuesioner tersebut belum pernah digunakan di Indonesia. Tujuan. Mengetahui reliabilitas instrumen post traumatic stress disoder reaction index (PTSD-RI) versi remaja, prevalensi, serta faktor yang berhubungan dengan PTSD. Metode. Penelitian potong lintang dilaksanakan di enam SMUN di Denpasar. Digunakan kuesioner PTSD-RI versi remaja yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Digunakan uji α Cronbach untuk menilai reliabilitas PTSD-RI. Analisis statistik menggunakan uji chi-square dan multivariat regresi logistik. Hasil. Terdapat 300 pelajar SMUN yang mengikuti penelitian. Enam puluh orang (20%) dengan tersangka PTSD. Reliabilitas PTSD-RI baik (koefisien α 0,94). Tipe kepribadian tertutup sebagai faktor risiko PTSD [RP 3,55 (IK95% 1,46-8,66), p=0,01]. Keluarga yang harmonis [RP 0,35 (IK95% 0,08-0,78), p=0,02], adanya dukungan keluarga [RP 0,13 (IK95% 0,03-0,50), p=0,01], adanya dukungan sosial [RP 0,25 (IK95% 0,09-0,68), p=0,01], serta trauma tunggal [RP 0,02 (IK95% 0,14- 0,82), p=0,01] berperan sebagai faktor protektif PTSD. Kesimpulan. Instrumen PTSD-RI memiliki reliabilitas yang baik sehingga dapat digunakan di Indonesia. Prevalensi PTSD pada remaja di Denpasar sebesar 20%.

Keywords