Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia (Jul 2008)
Pengaruh Jenis Mangsa dan Suhu pada Perkembangan Menochilus sexmaculatus Fabricius (Coleoptera: Coccinellidae) dan Peranannya dalam Pengendalian Diaphorina citri Kuwayama (Hemiptera: Psyllidae)
Abstract
Diaphorina citri Kuwayama (Hemiptera: Psyllidae) is the vector of citrus greening (Huanglongbing) bacterium and the most serious impediment to citrus culture. Classical biological control of this psyllid vector should contribute to suppress their population. This research was conducted to determine the performance of Menochilus sexmaculatus Fabricius (Coleoptera: Coccinellidae) when they were fed with D. citri. The larval performance index of M. sexmaculatus on D. citri compared with Aphis craccivora Koch (Hemiptera: Aphididae) diet was 1.3.M. sexmaculatus fed with D. citri had lower fitness than those fed with A. craccivora as shown by longer larval stadium, lower adult dry weight, less number of egg produced and lower percentage of egg hatched. M. sexmaculatus grew best at the temperature of 27oC. Employing the exclusion procedure under field condition,M. sexmaculatus could reduce the population of D. citri up to 90%. These findings showed that theM. sexmaculatus could be a potential predator in reducing D. citri, particularly when the more preferred prey A. craccivora was not present. Diaphorina citri Kuwayama (Hemiptera: Psyllidae) merupakan kelompok Psyllid yang menularkan penyebab penyakit Huanglongbing yang sangat berbahaya pada tanaman jeruk. Pengendalian hayati klasik telah banyak memberikan kontribusi dalam pengendalian di lapangan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penampilan Menochilus sexmaculatus Fabricius (Coleoptera: Coccinellidae) dengan pakan D. citri. Indeks penampilan larva M. sexmaculatus dengan pakan D. citri dibandingkan dengan Aphis craccivora Koch (Hemiptera: Aphididae) adalah 1,3. M. sexmaculatus yang diberi pakan D. citri menunjukkan penurunan kebugaran dibandingkan jika diberi pakan A. craccivora seperti yang ditunjukkan dengan stadium larva lebih lama, penurunan berat kering serangga dewasa, telur yang dihasilkan lebih sedikit, dan penurunan jumlah telur yang menetas. Menggunakan metode eksklusi pada kondisi lapangan, M. sexmaculatus mampu menurunkan populasi D. citri sampai 90%. M. sexmaculatus berkembang baik pada suhu 27oC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa M. sexmaculatus berpotensi untuk menurunkan populasi D. citri, terutama jika inang utamanya A. craccivora tidak ditemukan.
Keywords