Jurnal Agripet (Oct 2019)

Fermentabilitas dan Kecernaan Ransum Domba yang Mengandung Limbah Roti secara In Vitro

  • Asep Saripudin,
  • Shena Nurpauza,
  • Budi Ayuningsih,
  • Iman Hernaman,
  • Ana Rochana Tarmidi

DOI
https://doi.org/10.17969/agripet.v19i2.14120
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 2
pp. 85 – 90

Abstract

Read online

ABSTRAK. Penelitian bertujuan untuk mengetahui fermentabilitas dan kecernaan ransum domba yang mengandung limbah roti. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima macam ransum perlakuan yang terdiri atas 40% rumput lapangan dan 60% konsentrat yang masing-masing mengandung limbah roti sebanyak 0 (kontrol), 10, 20, 30, dan 40%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan data yang terkumpul dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Ransum perlakuan dievaluasi secara in vitro. Peubah yang diukur adalah asam lemak terbang (ALT), N-NH3, kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan limbah roti dalam ransum domba sampai 40% mampu meningkatkan konsentrasi ALT (102,63 - 143,88 mM), kecernaan bahan kering (64,66 - 78,61%) dan kecernaan bahan organik (53,41 - 65,82%). Sementara itu, terjadi kenaikan konsentrasi N-NH3 (3,87 - 4,90 mM) sampai penggunaan limbah roti 30%, namun penggunaan 40% limbah roti sama dengan ransum kontrol. Konsentrasi ALT memiliki hubungan erat dengan kecernaan bahan kering dan bahan organik dengan nilai r = 0,67 dan 0,65, pada persamaan regresi Y = 0,1591X + 50,79 dan Y = 0,1528X + 39,619. Kesimpulan, Penggunaan limbah roti di dalam ransum sebanyak 40% tidak mengganggu fermentabilitas dan kecernaan ransum secara in vitro. (In vitro fermentability and digestibility of sheep rations containing bread waste) ABSTRACT. The study aimed to determine the fermentability and digestibility of sheep rations containing bread waste. The study used a completely randomized design with five types of treatment rations consisting of 40% native grass and 60% concentrate and each treatment containing bread waste as much as 0 (control), 10, 20, 30, and 40%. Each treatment was repeated 4 times and the data collected was analyzed by analysis of variance and continued by Duncan test. The treatment ration was evaluated by in vitro. The variables measured were volatile fatty acids (VFA), N-NH3, dry matter digestibility, and organic matter digestibility. The results showed that the use of bread waste in sheep rations up to 40% was able to increase the concentration of VFA (102.63 to 143.88 mM), dry matter (64.66 to 78.61%) and organic matter digestibility (53.41 to 65.82%). Meanwhile, there was an increase in the concentration of N-NH3 (3.87 to 4.90 mM) until 30%, but the use of 40% bread waste was the same as the control ration. The VFA concentration has a close relationship with the dry matter and organic matter digestibility with values of r = 0.67 and 0.65, in the regression equation Y = 0.1591X + 50.79 and Y = 0.1528X + 39.619. The conclusion is using of bread waste as much as 40% did not disturb the fermentability and digestibility of the ration in vitro.

Keywords