Sari Pediatri (Dec 2016)

Modifikasi Sistem Cairan Intravena Menurunkan Infeksi Nosokomial di NICU-Harapan Kita

  • Setyadewi Lusyati,
  • Ferdy P. Harahap,
  • Hulzebos C,
  • Bos AF,
  • Sauer PJ

DOI
https://doi.org/10.14238/sp9.1.2007.54-8
Journal volume & issue
Vol. 9, no. 1
pp. 54 – 8

Abstract

Read online

Latar belakang. Infeksi adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di NICU. Sumber infeksi tidak selalu jelas, cairan intravena mungkin merupakan salah satu penyebab. Tujuan Penelitian. Mengevaluasi pengaruh cairan intravena, baik cara pemberian maupun frekuensi penggantian cairan terhadap kejadian infeksi di NICU RSAB Harapan Kita. Metode. Studi uji silang dilakukan di NICU terhadap 2 kelompok bayi pada periode waktu yang berbeda. Kelompok I (periode Juni-Juli,2006) adalah kelompok ‘infus semi terbuka’ menggunakan buret, diganti tiap 2-7 hari. Kelompok II (periode September-Oktober,2006) adalah kelompok ‘infus tertutup’ menggunakan semprit, diganti tiap 8 jam. Angka kejadian infeksi dihitung berdasarkan adanya bakteri di dalam biakan darah pada periode tersebut. Hasil. Didapatkan 68 bayi dari kelompok I (berat lahir rerata 2364± 840 gram, usia gestasi rerata 35.5 ±3.9 minggu) dan 54 bayi di kelompok II (BBL rerata 2479±884 gram, usia gestasi 36.2 ±2.6 minggu). Insidensi infeksi nosokomial lebih rendah daripada kelompok II dibandingkan kelompok I (35/68 dan 5/ 54, OR=0.1; 95% interval kepercayaan: 0.034-0.271; p<0.001). Pada kelompok I, 31/56 bayi didapatkan biakan darah II menjadi positif, sedangkan pada kelompok II hanya terdapat 3/48 bayi dengan biakan darah II menjadi positif (p<0.001). Hasil biakan kelompok I, 30/35 adalah Serratia, sedangkan pada kelompok II didapatkan 5 spesimen ditemukan Serratia. Kesimpulan. Pemberian cairan intravena sistem terbuka merupakan salah satu faktor utama penyebab tingginya infeksi nosokomial di RSAB Harapan Kita. Dengan memodifikasi cara pemberian dan frekuensi penggantian cairan intravena, kejadian infeksi nosokomial dapat diturunkan

Keywords