Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia (Jul 2024)

Manajemen Anestesi pada Gravida Skoliosis dengan Tetralogy of Fallot yang dilakukan Seksio Sesarea

  • Jeffri Prasetyo Utomo,
  • Isngadi isngadi,
  • Ruddi Hartono

DOI
https://doi.org/10.47507/obstetri.v7i2.151
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2

Abstract

Read online

Insiden penyakit jantung pada kehamilan terjadi sekitar 0,2–3% dari seluruh kehamilan. Tetralogy of Fallot merupakan salah satu dari penyakit jantung sianotik dan diperkirakan terjadi sebesar 5% dari seluruh kelainan jantung bawaan pada kehamilan. Manajemen anestesi pada pasien operasi noncardiac dengan tetralogy of fallot merupakan tantangan bagi seorang anestesiolog dan memerlukan pemahaman pada patofisiologi, kejadian dan efek obat-obatan yang dapat memperberat besarnya shunting dari kanan ke kiri. Pada kasus ini, wanita berusia 19 tahun, G1P1000Ab000 usia kehamilan 32–34 minggu dipersiapkan seksio sesarea elektif akibat penyakit jantung bawaan tetralogy of fallot yang belum dikoreksi dan dextroskoliosis. Untuk mengurangi resiko pada operasi dan pembiusan dilakukan tindakan anestesi combined spinal epidural dengan regimen spinal bupivacaine heavy 0,5% 7,5 mg dengan adjuvant morfin 0,15 mg dan fentanyl 25 mcg dengan lama operasi 1 jam 30 menit. Dilahirkan bayi laki laki berat lahir 1200 gram, dengan skor Apgar 6/8. Pascaoperasi diberikan epidural ropivacaine 0,1 % total volume 8 cc dengan adjuvant fentanyl 50 mcg setiap 8 jam untuk mengurangi nyeri pascaoperasi. Pascaoperasi dirawat di ruang ICU dan tidak ada komplikasi. Anestesi regional low dose spinal terbukti aman untuk pasien gravida dengan tetralogy of fallot. Pemberian analgesia dengan epidural terbukti aman dan dapat digunakan untuk analgetik pascaoperasi pada pasien seksio sesarea dengan tetralogy of fallot

Keywords