Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (Jan 2018)

Studi kualitatif implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dalam pengendalian tuberkulosis paru di Kabupaten Musi Rawas Utara tahun 2016

  • Theta Elba Moulina,
  • Yuwono Yuwono,
  • Ridhah Taqwa

DOI
https://doi.org/10.32539/JKK.v5i1.6124
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 1
pp. 38 – 48

Abstract

Read online

Penanggulangan TB Paru merupakan tanggungjawab seluruh elemen antara lain pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat. AKMS TB merupakan program pengendalian TB yang mengupayakan dukungan dari Pemerintah, perlunya keterampilan komunikasi petugas kesehatan dan melibatkan masyarakat atau lintas sektoral dalam pengendalian TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial (AKMS) dalam pengendalian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Musi Rawas Utara Tahun 2016. Jenis penelitian adalah penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan kualitatif interaktif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam terhadap 15 (limabelas) informan, diskusi kelompok terarah, observasi, pemeriksaan dokumen, dan studi kepustakaan. Sampel sumber data dipilih secara purposive sampling. Teknik analisis berupa reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi advokasi dan pelaksanaan strategi komunikasi belum terlaksana sesuai pedoman AKMS seperti belum adanya advokasi kepada pemangku kebijakan, pengembangan media promosi, kampanye Tuberkulosis melalui media massa baik cetak maupun elektronik, dan belum dilaksanakan pelatihan konseling serta komunikasi interpersonal bagi petugas kesehatan. Mobilisasi sosial di tingkat Dinas Kesehatan dan Puskesmas belum dilaksanakan seperti belum ada pedoman mobilisasi sosial pengendalian Tuberkulosis dan perumusan kebijakan yang mendukung implementasi integrasi layanan yang terintegrasi dengan UKBM, belum melibatkan komunitas khusus dan LSM dan belum dilaksanakan sosialisasi piagam hak dan kewajiban pasien TB. Rendahnya pengetahuan petugas kesehatan tentang program AKMS TB menjadi penyebab program AKMS belum dilaksanakan. Perlunya segera dilakukan pelatihan tentang Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial kepada Wasor TB, Kepala Puskesmas, pemegang program Tuberkulosis.