Jurnal Sain Peternakan Indonesia (Mar 2018)
Fertilitas In Vitro dan In Vivo Spermatozoa Babi Landrace pada Pengencer Sitrat Kuning Telur yang Disuplementasi Berbagai Level Fruktosa pada Penyimpanan Suhu 180C
Abstract
Tujuan penelitian tahap I adalah untuk menentukan level terbaik penggunaan fruktosa dalam pengencer Sitrat-Kuning Telur (S-KT) terhadap persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas serta keutuhan membran plasma semen cair babi Landrace yang disimpan pada suhu 18oC dan dievaluasi setiap 6 jam. Rancangan penelitian pada tahap ini terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan yaitu sitrat-kuning telur (S-KT) tanpa Fruktosa (P0), S-KT + Fruktosa 2,5% (P1), S-KT + Fruktosa 5% (P2), S-KT + Fruktosa 7,5% (P3) dan S-KT + Fruktosa 10% (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen segar cukup baik karena motilitas dan viabilitas spermatozoa masing-masing adalah 83,75±4,79% dan 92,70±0,14%. Tahap in vitro selama 24 jam dalam pengencer S-KT yan g suplementasi fruktosa 5% (P2) menunjukkan motilitas (40,00±4,08%) dan viabilitas (54,10±4,35%) lebih tinggi sehingga menunjukan perbedaan nyata (P0,05). Penelitian tahap II untuk mengetahui persentase angka kebuntingan dan S/C. Persentase tertinggi angka kebuntingan dalam penelitian ini adalah P1 dengan nilai 80%, terendah pada P0 dan P3 yaitu 60%. Sedangkan nilai S/C terendah adalah P1 dengan nilai 1,25% dan tertinggi pada P0 dan P3 yaitu 1,67%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi fruktosa 5% dalam pengencer sitrat-kuning telur mampu mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa babi landrace di atas 40% selama 24 jam pengamatan dengan angka kebuntingan adalah 67,50%. Kata kunci: Semen babi, sitrat-kuning telur, motilitas, inseminasi buatan, kebuntingan.