Journal of Islamic World and Politics (Jan 2018)

Survival Etnik : Kuasa Kosmologi Dan Posisi Etnik Kajang Ammatoa Dalam Pembangunan

  • Sampean Sampean

DOI
https://doi.org/10.18196/jiwp.1108
Journal volume & issue
Vol. 1, no. 1
pp. 140 – 156

Abstract

Read online

Sikap yang cenderung ajek terhadap nilai dasar memunculkan tantangan tersendiri, terlebih ketika bersentuhan dengan suatu kondisi yang benarbenar baru, yaitu modernitas. Tak terkecuali beberapa etnik di dunia seperti etnik Amish di Amerika-Serikat dengan mempertahankan sistem penghidupannya berdasarkan sistem kepercayaannya. Di Indonesia terdapat komunitas Adat Ammatoa Kajang, di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan yang masih mempertahankan budaya leluhurnya. Etnik Kajang berhadapan dengan gempuran politik pembangunan baik berupa regulasi maupun kebijakan yang mau tidak mau mendorong reformasi. Dasar persoalan ini dijadikan alat analisis untuk melihat bagaimana posisi etnik Kajang Ammatoa dalam membangun desa, serta bagaimana idealisme dan keberlangsungan (survival) etnik Kajang Ammatoa dalam arus pembangunan? Tulisan ini menggunakan kerangka teori W.F Wertheim, yaknitransisi perubahan masyarakat dan Teori Arturo Escobar mengenai pascapembangunan. Tesis tersebut menunjukkan suatu gejala bahwa posisi etnik dalam arus modernitas berada pada araskontrapunk sebagai keberterimaan sekaligus penolakan (resisten)sebagai strategi surviveterhadap perubahan sosial (modernitas). Sementara, posisi etnik Kajang dalam modernitas berada pada posisi subjek dan objek pembangunan. Kondisi ini membuat etnik ini berada dalam tekanan.

Keywords