Jurnal Neuroanestesi Indonesia (Feb 2017)
Penggunaan Dexmedetomidin untuk Operasi Meningioma Petroclival dengan Intraoperatif Neurophysiological Monitoring
Abstract
Dexmedetomidin merupakan obat baru yang popular dalam neuroanesthesia dan neurocritical care. Tumor supratentorial yang tersering ditemui pada orang dewasa adalah glioma, meningioma dan adenoma hipofisis. Penggunaan intraoperative neurophysiological monitoring (IOM) dapat mengurangi risiko defisit neurologis pascaoperasi. Penggunaan IOM memiliki kelebihan karena dapat mendeteksi lebih dini kelainan saraf yang mungkin akan terjadi. Seorang pasien, wanita 45 tahun dengan berat badan 60 kg dengan diagnosis meningioma petroclival kiri. Pasien dilakukan operasi kraniotomi pengeluaran tumor. Selama operasi digunakan pemeliharaan obat dexmedetomidin dan propofol.Dilakukan pemantauan menggunakan IOM. Pembiusan dan operasi berlangsung selama 5 jam. Pasien langsung dibangunkan pascaoperasi dan dirawat di ICU. Anestesi untuk operasi tumor meningioma petroclival dengan pemantauan IOM membutuhkan suatu pemahaman mengenai patofisologi otak, pengaturan dan pemeliharaan perfusi otak serta menghindari komplikasi sistemik akibat cedera otak yang terjadi. Penggunaan IOM memperbaiki luaran pasien karena dapat mendeteksi lebih dini defisit neurologis sehingga intervensi dapat dilakukan lebih awal. Pemilihan obat-obat anestesi yang tepat menjadi kunci manajemen anestesi pelaksanaan kasus ini.Dibutuhkan komunikasi yang erat antara neurofisiologist, dokter anestesi dan ahli bedah untuk interpretasi IOM. The use of Dexmedetomidine for Craniotomy Meningioma Petroclival Tumor Removal with Intraoperative Neurophysiological Monitoring Dexmedetomidine is a new drug gaining popularity in neuroanestesthesia and neurocritical care practice. The most common supratentorial tumor found in adults are gliomas, meningiomas and pituitary adenomas. The use of intraoperative neurophysiological monitoring (IOM) can reduce the risk of postoperative neurological deficits. Use of IOM has the advantage of early detection of neurological disorders that might happen. A patient, a 45-year-old woman with a body weight of 60 kgs and diagnosed with left meningioma petroclival. Patient is carried out a surgery craniotomy for tumor removal. During the procedure dexmedetomidine and propofol are used. The procedure lasts for 5 hours. Patient was awakened immediately postoperatively for further monitoring in the ICU. The use of IOM in craniotomy petroclival meningiomatumor removal requires an understanding of the brain patophysiology, maintenance of cerebral perfusion pressure and avoiding systemic complications of brain injury that might occur. Use of IOM may improve patient outcomes as it can detect neurological deficits more quickly so that intervention can occur earlier. Selection of the appropriate anesthetic drugs is the key implementation anesthetic management of this case. A close working working relationship of the monitoring team, the anesthesiologist, and the surgeon is the key to the successful conduct and interpretation of IOM.
Keywords