IBDA': Jurnal Kebudayaan Islam (Dec 2019)

Kearifan Lokal dalam Tradisi Jembaran di Pondok Pesantren Al Falah Somalangu Kebumen

  • Ida Novianti,
  • Lina Aniqoh

DOI
https://doi.org/10.24090/ibda.v17i2.3219
Journal volume & issue
Vol. 17, no. 2

Abstract

Read online

Today’s local wisdom must always be studied to explore the noble meanings contained in it. This effort is expected to be able to maintain the existence of local wisdom along with its functions in a community from the threat of the negative effects of globalization that is happening so massively. The focus of this study is: reviewing local wisdom in the jembaran tradition in Al-Falah Islamic Boarding School, Somalangu Wetan, Sumberadi, Kebumen, related to the implementation process and the noble values contained in the tradition. This research is a type of field research. Data obtained from observations, interviews, documentation studies and literature that have links with the tradition of the bridge. Then the data was analyzed using an ethnographic approach. The theory used is the theory of local wisdom and the theory of tradition. This study shows that the jembaran tradition is held on 9 th to 10 th Muharam with a series of sunnah tasu’a’ and ‘asyura’ fasting activities (9 th and 10 th Muharam), breaking fast and sahur with delicious food and nutritious, reading special prayers in congregation by being led by boarding school caregivers on the night of 10 Muharam and doing jembaran (giving breadth of sustenance) to fellow students in the form of alms for goods or food on the 10th of Muharam. This tradition aims to represent their gratitude for the blessings of Allah SWT. Jembaran tradition has noble values contained that also function to form the Islamic moral of Al-Falah santri as the executor of tradition. These noble values are teachings to 1) practice sunnah fasting; 2) grateful; 3) giving alms; 4) pray; 5) uswatun hasanah Kearifan lokal saat ini harus selalu dipelajari untuk mengeksplorasi makna mulia yang terkandung di dalamnya. Upaya ini diharapkan mampu menjaga eksistensi kearifan lokal beserta fungsinya dalam sebuah komunitas dari ancaman efek negatif globalisasi yang terjadi secara masif. Fokus penelitian ini adalah: mengkaji kearifan lokal dalam tradisi Jembaran di Pesantren Al-Falah, Somalangu Wetan, Sumberadi, Kebumen, terkait dengan proses implementasi dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi tersebut. Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur yang memiliki hubungan dengan tradisi Jembaran. Kemudian data dianalisis menggunakan pendekatan etnografi. Teori yang digunakan adalah teori kearifan lokal dan teori tradisi. Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Jembaran diadakan pada tanggal 9 hingga 10 Muharam dengan serangkaian sunnah tasu‘a’ dan ‘asyura’ kegiatan puasa (Muharam ke-9 dan ke-10), berbuka puasa dan sahur dengan makanan lezat dan bergizi, membaca doa khusus berjamaah yang dipimpin oleh pengasuh pesantren pada malam ke 10 Muharam dan melakukan Jembaran yaitu memberikan rezeki yang luas kepada sesama siswa dalam bentuk sedekah untuk barang atau makanan. Tradisi ini bertujuan untuk mewakili rasa terima kasih mereka atas berkah Allah SWT. Tradisi Jembaran mengandung nilai-nilai luhur yang berfungsi membentuk moral Islam santri (AlFalah) sebagai pelaksana tradisi. Nilai-nilai luhur ini adalah ajaran untuk 1) mempraktikkan puasa sunnah; 2) bersyukur; 3) memberi sedekah; 4) berdoa; dan 5) uswatun hasanah.

Keywords