Biosfer: Jurnal Tadris Biologi (Jul 2020)

Vigor Testing of 15 Lots of Soybean (Glycine max L.) Seeds Stored for 12 Months at Low Temperatures

  • Desi Rizki Amelia,
  • Yayuk Nurmiaty,
  • Niar Nurmauli,
  • Agustiansyah Agustiansyah,
  • Ermawati Ermawati

DOI
https://doi.org/10.24042/biosfer.v1i1.4461
Journal volume & issue
Vol. 11, no. 1
pp. 35 – 42

Abstract

Read online

The purpose of this study was to determine the vigor growth strength of Anjasmoro, Grobogan, and Burangrang seed varieties based on three doses categories of SP-36 fertilizer stored for 12 months. The treatment was done separately by separating 15 seed lots. The mean value was determined using the Orthogonal contrast test. The results showed that the large-seeded soybean varieties (Grobogan and Burangrang) had higher seed vigor compared to the small-seeded soybean varieties (Anjasmoro) based on the variables of the germination speed, vigor index, normal dry weight, germination growth, and maximum growth potential. The Grobogan variety produced higher seed vigor than Burangrang variety based on vigor index and germination. Anjasmoro and Grobogan varieties without fertilization produced a lower vigor compared to the one with recommended fertilizer doses (100 and 150 kg/ha) and above the recommended fertilizer doses (200 and 250 kg/ha) based on the rate of germination growth and the vigor index. Grobogan variety with recommended fertilizer dose (100 kg/ha) had the highest seed vigor compared to other varieties. Pengujian Vigor 15 Lot Benih Kedelai (Glycine Max L.) Yang Disimpan 12 Bulan Pada Suhu Rendah ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui vigor kekuatan tumbuh benih kombinasi Varietas Anjasmoro, Grobogan, dan Burangrang pada tiga kategori dosis pupuk SP-36 yang telah disimpan 12 bulan. Rancangan perlakuan disusun secara tunggal yaitu 15 lot benih dan pemisahan nilai tengah menggunakan uji Orthogonal contrass. Hasil penelitian menunjukan varietas kedelai berbiji besar (Grobogan dan burangrang) lebih tinggi vigor benihnya dari varietas kedelai berbiji kecil (Anjasmoro) berdasarkan variabel kecepatan perkecamabahan, indeks vigor, bobot kering kecambah normal, daya berkecamabah dan potensi tumbuh maksimum. Perbandingan varietas Grobogan menghasilkan vigor benih yang lebih tinggi dari varietas Burangrang berdasarkan variabel indeks vigor dan daya berkecambah. Varietas Anjasmoro dan Grobogan tanpa pemupukan menghasilkan vigor yang lebih rendah dibandingkan dengan penambahan dosis pupuk rekomendasi (100 dan 150 kg/ha) dan diatas rekomendasi (200 dan 250 kg/ha) berdasrkan variavel kecepatan perkecmabahan dan indeks vigor. Varietas Grobogan dengan penambahan dosis rekomendasi (100 kg/ha) memiliki vigor benih yang paling tinggi dibandingkan perbandingan lainnya.

Keywords