Depik Jurnal (Aug 2017)

Bioakumulasi timbal (Pb) dan cadmium (Cd) pada Lamun Cymodocea serrulata di Perairan Bangka Selatan

  • Suci Puspita Sari,
  • Dwi Rosalina,
  • Wahyu Adi

DOI
https://doi.org/10.13170/depik.6.2.7783
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 2
pp. 128 – 137

Abstract

Read online

The purpose of this study was to measure the heavy metal content of cadmium (Cd) and lead (Pb) in water, sediment and seagrass Cymodocea serrulata from Southern Bangka waters. The research was conducted in two locations in South Bangka Regency, namely Desa Pasir Putih and Tanjung Kerasak.The sediments, waters, and seagrass were collected using purposive random sampling method. Measurement of water quality data was in situ. Seagrass sampling is done by transect method. The Cd and Pb contents in the Water, sediments and sea grass samples were analyzed using Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results showed that Cd concentration in water was higher than Pb, with the range of between 0.29 to 0.39 mg/l. Pb was higher than Cd in the sediment ranges between 4.74 to 7.68 mg/kg. The highest Cd concentration was detected at the seagrass leaf with a range of 1.76⎼2.44 mg/kg, while the highest Pb concentration at the seagrass roots ranged from 1.94 ⎼ 6.52 mg/kg. The high content of heavy metals Cd and Pb on seagrass sections, when compared to water and sediments, shows that seagrass accumulates metals derived from water and sediment. The Bioconcentration factor (BCF) showed that seagrass leaves can accumulate Cd of 6.16 and Pb of 5.31. While The BCF value of the seagrass roots is able to accumulate Cd of 0.53 and metal Pb of 0.55 Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kandungan logam berat cadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Penelitian dilakukan di 2 lokasi di Kabupaten Bangka Selatan, yaitu Desa Pasir Putih dan Tanjung Kerasak. Metode Penelitian merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampling dalam penelitian ini meliputi sampling kualitas, pengambilan sampel air, sedimen dan lamun menggunakan metode Purposive Random Sampling. Pengukuran data kualitas air dilakukan secara insitu. Pengambilan sampel lamun dilakukan dengan metode transect. Sampel air, sedimen dan lamun dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil analisis logam berat Cd dan Pb di air menunjukkan bahwa konsentrasi Cd di air lebih tinggi daripada Pb, dengan kisaran 0,29⎼0,39 mg/l. Konsentrasi logam berat tertinggi pada sedimen yaitu Pb, berkisar antara 4,74⎼7,68 mg/kg. Konsentrasi Cd tertinggi terdeteksi pada bagian daun lamun dengan kisaran 1,76⎼2,44 mg/kg, sedangkan konsentrasi Pb tertinggi pada akar lamun berkisar antara 1,94 ⎼ 6,52 mg/kg. Tingginya kandungan logam berat Cd dan Pb pada bagian lamun jika dibandingkan di air dan sedimen, menunjukkan bahwa lamun mengakumulasi logam yang berasal dari air dan sedimen. Nilai faktor biokonsentrasi (BCF) menunjukkan bahwa daun lamun dapat mengakumulasi logam Cd sebesar 6.16 dan logam Pb sebesar 5,31. Nilai BCF akar lamun dan logam berat menunjukkan bahwa akar lamun mampu mengakumulasi logam Cd sebesar 0,53 dan logam Pb sebesar 0,55.