Sari Pediatri (Dec 2016)

Gigitan Ular Berbisa

  • Nia Niasari,
  • Abdul Latief

DOI
https://doi.org/10.14238/sp5.3.2003.92-8
Journal volume & issue
Vol. 5, no. 3
pp. 92 – 8

Abstract

Read online

Seorang anak laki-laki, usia 5 tahun 8 bulan dengan diagnosis gigitan ular dengan compartement syndrome dan koagulasi intravaskular diseminata (KID) berdasarkan identifikasi ular yang menggigit dan manifestasi klinis. Presentasi klinis terdiri dari tanda bekas gigitan pada tungkai bawah kanan, rasa nyeri yang makin bertambah , bengkak, ekimosis, bula, compartement syndrome, trombositopenia, anemia, PT, APTT yang memanjang, dan d-dimer yang meningkat. Bila dilihat dari bentuk ular yang menggigit dan manifestasi klinis yang timbul, yaitu bisa ular yang bersifat sitotoksik, ular yang mengigit adalah famili Viperidae. Derajat berat kasus yang terjadi adalah derajat 4 (major), karena terdapat tanda bekas gigitan, edem yang luas, serta KID. Antibiotik diberikan juga kortikosteroid, bertujuan untuk mencegah efek samping pemberian anti bisa ular. Fasciotomy dilakukan karena terdapat compartement syndrome setelah itu pasien dirawat di ICU Anak untuk pemantauan lebih lanjut dan mempersiapkan apabila diperlukan heparinisasi. Pasien dipulangkan dalam keadaan baik setelah 3 minggu perawatan.

Keywords