Sari Pediatri (Aug 2022)

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Bidan Terkait Deteksi Dini dan Tata laksana Gagal Tumbuh pada Bayi Air Susu Ibu Eksklusif

  • Aylicia Aylicia,
  • Ellen Wijaya

DOI
https://doi.org/10.14238/sp24.2.2022.75-82
Journal volume & issue
Vol. 24, no. 2
pp. 75 – 82

Abstract

Read online

Latar belakang. Gagal tumbuh (growth faltering) ditandai dengan perlambatan laju pertumbuhan karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan kebutuhan biologis untuk pertumbuhan. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan lini pertama untuk menemukan kejadian gagal tumbuh sejak dini. Tujuan. Mengetahui pengaruh pengayaan materi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan dalam deteksi dini dan tata laksana gagal tumbuh pada bayi. Metode. Duapuluh pertanyaan berupa kuesioner diuji validitas dan reliabilitas . Kuesioner yang valid dibagikan kepada bidan yang bekerja di puskesmas wilayah Samarinda dalam studi eksperimental crossover selama bulan Juni-Oktober 2021 sebelum dan sesudah pengayaan materi. Pengetahuan dinilai melalui kuesioner, sedangkan sikap dan perilaku dinilai melalui pencatatan penimbangan dan keterangan dalam data buku kohort bayi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu bayi cukup bulan, berat badan lahir normal, diberikan asi eksklusif, dan usia kronologis kurang dari enam bulan. Data dianalisis dengan SPSS 22. Hasil. Terdapat 13 dari 20 pertanyaan kuesioner yang memenuhi nilai r >0,3783. Terdapat 18 bidan dibagi dalam dua kelompok. Terdapat peningkatan rerata nilai kuesioner sebesar 3,22±1,72 (IK95% 1,90-4,54) dan 2,89±1,05 (IK 95% 2,08-3,70). Keduanya menunjukkan peningkatan bermakna pada uji T berpasangan setelah dilakukan intervensi pengayaan materi. Pada hasil ketepatan tata laksana yang dinilai dari 543 data bayi yang memenuhi kriteria inklusi, diperoleh perbedaan bermakna antara kelompok A dan B pada pengambilan data kedua (sebelum crossover) dengan p=0,002. Terdapat 77/138 (55,8%) bayi dengan gagal tumbuh yang berhasil mengalami peningkatan berat badan signifikan setelah penelitian selesai dilakukan. Namun, 36/138 (26,1%) bayi tetap memiliki status gagal tumbuh sampai penelitian selesai. Kesimpulan. Pengetahuan, sikap, dan perilaku bidan berpengaruh terhadap deteksi dini dan tata laksana gagal tumbuh pada bayi ASI eksklusif. Pentingnya materi pengayaan terkait gagal tumbuh yang berfokus pada upaya tata laksana serta penanganan kendala yang ditemukan dalam praktik sehari-hari untuk menurunkan angka kejadian bayi dengan gagal tumbuh.

Keywords