Jurnal Agripet (Apr 2020)
Kecernaan In-Vitro Fraksi Serat Kombinasi Pucuk Tebu dan Titonia Fermentasi sebagai Pakan Ruminansia
Abstract
ABSTRAK. Pucuk tebu dan titonia merupakan hijauan alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan sumber protein pada ternak ruminansia, tetapi terkendala dengan adanya kandungan lignin dan zat anti nutrisi. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pucuk tebu dan titonia fermentasi terhadap kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa) secara in-vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu A (100% Pucuk Tebu Fermentasi + 0% Titonia Fermentasi), B (75% Pucuk Tebu Fermentasi + 25% Titonia Fermentasi), C (50% Pucuk Tebu Fermentasi + 50% Titonia Fermentasi), dan D (25% Pucuk Tebu Fermentasi + 75% Titonia Fermentasi) dengan 5 ulangan. Pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diuji dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika ada perbedaan antar perlakuan. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P0,01) terhadap kecernaan fraksi serat (NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan C (50% Pucuk Tebu Fermentasi + 50% titonia Fermentasi) memberikan hasil yang terbaik terhadap kecernaan NDF (78,13%), ADF (76,76%), selulosa (80,81%) dan hemiselulosa (81,11 %). (In-vitro digestibility of fiber fractions combination of sugarcane tops and tithonia as ruminant feed) ABSTRACT. Sugarcane tops and tithonia are alternative forages that can be used as an energy source and protein source in ruminants, but are constrained by the presence of lignin and anti nutrients. For this reason, a study was conducted to determine the effect of a combination of fermented sugarcane tops and fermented tithonia on the digestion of the fiber fraction(NDF, ADF, cellulose, and hemicellulose).The research design used a randomized block design (RBD) with 4 treatments, namely A (100% fermented sugarcane tops and 0% fermented tithonia), B (75% fermented sugarcane tops and 25% fermented tithonia), C (50% fermented sugarcane tops and 50% fermented tithonia), D (25% fermented sugarcane tops and 75% fermented tithonia) with 5 replications. Effect of treatment on parameters tested using analysis of variance and continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) if there are differences between treatments. The results of experiments showed that treatments gave a very significant difference (P 0.01) to the in-vitro digestibility of fiber fraction (NDF, ADF, cellulose, and hemicellulose). From the results of the study, it can be concluded that the treatment C (50% sugarcane tops fermentation and 50% fermented tithonia) gives the best results on the in-vitro digestibility of fiber fraction NDF (78,13%), ADF (76,76%), cellulose (80,81%) and hemicellulose (81,11 %).
Keywords