Positron (May 2022)

Investigasi Sumber Mineral Magnetik pada Sedimen Sungai Biyonga Sebagai Inlet Danau Limboto Menggunakan Parameter Suseptibilitas Magnetik

  • Raghel Yunginger,
  • Idawati Supu,
  • Siti Zulaikah,
  • Arif Wijaya,
  • Andi Indra Wulan Sari Ramadani,
  • Mariyanto Mariyanto

DOI
https://doi.org/10.26418/positron.v12i1.50470
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 1
pp. 18 – 28

Abstract

Read online

Sifat mineral magnetik pada sedimen bergantung pada batuan dan juga lingkungan pembentuknya. Sensifitas mineral magnetik terhadap lingkungan pembentuknya menjadi proxy indicator untuk mengetahui proses lingkungan pembentuknya baik yang dipengaruhi oleh proses alamiah atau litogenik maupun karena komponen antropogenik. Hal ini sangat membantu dalam menginvestigasi sumber mineral magnetik pada sedimen sungai sehingga dapat diketahui proses perubahan lingkungan yang terjadi di perairan sungai. Dalam metode kemagnetan batuan salah satu parameter yang lazim dimanfaatkan untuk menginvestigasi sumber mineral magnetik pada batuan dan sedimen yaitu parameter suseptibilitas magnetik. Untuk itu studi ini bertujuan untuk menginvestasi sumber mineral magnetik pada sedimen Sungai Biyonga sebagai salah satu inlet Danau Limboto. Danau Limboto merupakan salah satu dari 15 danau di Indonesia yang terdegradasi dan perlu upaya untuk menelusuri kontribusi sedimen sungai yang dikontrol oleh komponen litogenik dan antropogenik. Sampel sedimen sungai diambil pada enam titik dengan memperhatikan lingkungan di sekitar Sungai Biyonga. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik frekuensi rendah (χLF) berkisar dari 130,18 x 10-8 m3/kg hingga 165,00 x 10-8 m3/kg. Konsentrasi mineral magnetik pada sampel ini cenderung dipengaruhi oleh mineral ferimagnetik kelompok Besi-titanium oksida yaitu magnetit (Fe3O4) dan Hematite (Fe2O3). Namun berdasarkan nilai χFD% mineral magnetik pada sampel cenderung didominasi oleh mineral non superparamagnetik berbulir kasar (>0,03 µm) dengan domain stable single domain (SSD) dan multidomain (MD) yang merupakan tipikal dari mineral magnetik yang bersumber dari komponen antropogenik. Bahkan hal ini didukung dengan analisis morfologi mineral magnetik yang menggunakan citra SEM yang menemukan adanya bentuk bulat bulir mineral magnetik. Karakter mineral magnetik ini mencirikan mineral magnetik yang mengalami proses oksidasi akibat kehadiran material antropogenik pada sedimen Sungai Biyonga yang berasal dari komponen antropoenik. Parameter suseptibilitas magnetik ternyata telah berhasil membuktikan bahwa terdapat sedimen Sungai Biyonga yang masuk ke Danau Limboto yang cenderung berasal dari komponen antropogenik terutama dari aktivitas pertanian dan limbah pemukiman yang terdapat di perairan Sungai Biyonga.

Keywords