Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi (Sep 2017)
PERBANDINGAN UJI TOKSISITAS FITOESTROGEN PADA GINJAL TIKUS (Sprangue dawley) YANG DIINDUKSI DAIDZEIN DAN AIR PERASAN UMBI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus)
Abstract
Fitoestrogen suatu senyawa yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar dan diketahui dapat mengacaukan keseimbangan sistem hormon binatang maupun manusiaFitoestrogen dapat terakumulasi dalam tubuh, secara prinsip untuk penggunaan fitofarmaka secara luas, memerlukan uji praklinik untuk mengetahui tingkat keamanannya secara pasti. Toksisitas merupakan sifat bawaan suatu zat, bentuk dan tingkat manifestasi toksiknya pada suatu organisme, faktor yang nyata adalah dosis dan lamanya paparan senyawa pada organ. Umbi bengkuang segar (Pachyrhizus erosus) yang mengandung fitoestrogen agar dapat digunakan secara aman, efektif dan efisien, maka diperlukan uji praklinis dengan melakukan analisis toksisitas fitoestrogen, untuk mengetahui tingkat keamanannya secara pasti. Metode yang digunakan penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan toksisitas fitoestrogen, pada daidzein dan air perasan umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus). Rancangan penelitian eksperimen dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil uji statisik dengan menggunakana T-test Pairs, menunjukkan tidak ada perbedaan nyata jumlah sel nekrosis tubulus dan glomerulus, dengan perlakuan pemberian daidzein sintetis dan air perasan umbi bengkuang (Pachyrhizus erosus). Sehingga hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fitoestrogen umbi bengkuang(Pachyrhizus erosus) tidak bersifat toksik.
Keywords