Jurnal Agripet (Oct 2020)
Fermentasi Aerob dan An-Aerob Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) untuk Pakan Kambing Boerka Sedang Tumbuh
Abstract
ABSTRAK. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh fermentasi secara aerobik dan anaerobik rumput gajah mini (RGM) sebagai pakan terhadap performan kambing Boerka. Penelitian dilaksanakan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri atas tiga perlakuan yaitu RGM segar, RGM hasil fermentasi an-aerob dan RGM hasil fermentasi aerob. Pada setiap perlakuan ternak diberikan konsentrat dengan komposisi 50% hijauan dan 50% konsentrat berdasarkan bahan kering. Digunakan 24 ekor ternak kambing Boerka jantan (8 ekor per perlakuan). Ternak ditempatkan di kandang individu. Peubah yang diamati mencakup konsumsi bahan kering (BK), pertambahan bobot hidup harian (PBHH), efisiensi penggunaan pakan (EPP), income over feed cost (IOFC) dan kecernaan pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RGM segar sebagai pakan kambing dengan persentase pemberian 50% RGM dan 50% konsentrat menghasilkan PBHH dan IOFC yang nyata lebih tinggi (P0,05) dibanding RGM hasil fermentasi (62,1 vs 32,4 g/e/h dan Rp. 222.960 vs Rp. 104.397/e/3 bln) diikuti dengan EPP yang sama dengan RGM hasil fermentasi aerob sebesar 0,10. Pengolahan RGM melalui fermentasi meningkatkan kandungan protein kasar namun tidak meningkatkan kecernaan. Pemanfaatan RGM hasil fermentasi an-aerob untuk pakan kambing Boerka sedang tumbuh dapat menghasilkan konsumsi nutrien, kecernaan nutrien, PBHH, EPP dan IOFC yang sebanding dengan RGM tanpa fermentasi. (Aerob and un-aerob fermentation of dwarf elephant grass as feed for growing Boerka goat) ABSTRACT. The research was aimed to study the effects of fermentation of dwarf elephant grass (DEG) as feed on Boerka goat performances. The experiment was at Indonesian Goat Research Station, Sei Putih in 2015. The experiment was arranged in completely randomized designed, and consisted of three diet treatments namely 1) fresh (unfermented) DEG, 2) aerobically-fermented DEG, and 3) anaerobically-fermentation DEG. Goat was offered 50% concentrate and 50% DEG on every treatment based on dry matter. Twenty four of male Boerka goats were used on this experiment (eight animals per treatment). Parameters observed included dry matter intake (DMI), average daily gain (ADG), feed conversion ratio (FCR), income over feed cost (IOFC) and digestibility. The results showed that utilitazion of unfermented dwarf elephant resulted in higher ADG and IOFC (P0.05) than goats received aerob fermented dwarf elephant grass (62.1 vs 32.4 g/h/d dan Rp. 222,960 vs Rp. 104,397/h/3 month). Feed efficiency ranged from 0.08 to 0.10 and was not affected by treatments (P0.05). Fermentation of DEG increase crude protein content. The usage of anaerobically-fermentation DEG as feed of Boerka goat produce nutrient intake, nutrient digestibility, ADG, feed efficiency and IOFC which were comparable to DEG without fermentation.
Keywords