At-Ta'dib (Jan 2016)
Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
Abstract
Pendidikan Islam diharapkan menjadi “tiang penyangga” perintisan peradaban Islam. Selain menyangkut kegiatan ritual keagamaan, Islam juga berbicara tentang ilmu pengetahuan, kualitas kehidupan manusia, keadilan, dan juga anjuran beramal saleh. Rasulullah SAW diutus ke dunia bukan hanya untuk menyempurnakan akhlak. Dengan kata lain, Islam tidak saja menyangkut agama tetapi juga peradaban. Namun sayangnya, ketika berbicara tentang Islam, imajinasi mayoritas orang hanya tertuju kepada persoalan ritual. Dalam dunia pendidikan terdapat fakta pembagian fakultas pada perguruan tinggi agama, yang hanya meliputi fakultas tarbiyah, ushuluddin, syari’ah, dan dakwah. Sedangkan fakultas ekonomi, sosial-politik, sains, dan sebagainya tidak disebut sebagai fakultas agama tapi fakultas umum. Di balik fenomena ini ada paradigma dikotomis. Di dalam paradigma ini, aspek kehidupan dipandang dengan dua sisi yang berlawanan, yang pada gilirannya berkembang dalam memandang aspek kehidupan dunia dan akhirat; sehingga pendidikan agama Islam hanya diletakkan pada aspek kehidupan akhirat atau kehidupan rohani saja. Melalui upaya analitis-kritis terhadap beberapa sumber, penulis menemukan bahwa ada perkembangan issue kaitan agama dan sains di perguruan tinggi di Indonesia. Paradigma dikotomis sudah ditinggalkan dari kalangan akademis saat ini. Paradigma mekanis tampaknya diikuti oleh UIN SYAHID Jakarta, UIN SUKA Yogyakarta dan UINSA Surabaya. Adapun paradigma organis tampaknya diikuti oleh UIN MALIKI Malang dan UNIDA Gontor.
Keywords