Magna Medika (Mar 2018)
Hubungan Perilaku Perawatan Rambut Terhadap Kejadian Dermatitis Seboroik pada Siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang
Abstract
Latar Belakang: Dermatitis seboroik terjadi pada setengah populasi global remaja dan pasca-pubertas. Dermatitis seboroik menjadi salah satu masalah pada pengguna hijab, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui perilaku perawatan rambut terhadap kejadian dermatitis seboroik pada siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan teknik simpel random sampling. Populasi sampel merupakan Siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang kelas 2 dan kelas 3 dengan kriteria inklusi siswi yang konsisten menggunakan hijab selama berada di sekolah dan di kehidupan sehari-hari, siswi berusia 15-17 tahun, sedangkan kriteria ekslusi meliputi siswi yang menderita penyakit kulit bagian kepala seperti Tinea Capitis, Psoriasis, Alopecia Areata, dan Pedikulosis, serta siswi yang pernah mengalami post trauma pada kepala (Trikotilomania, Alopecia dan siswi yang mengalami post operasi pada kepala. Data penelitian menggunakan data primer dengan pemeriksaan fisik menggunakan loop dan wawancara dengan kuesioner. Uji statistik penelitian menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Dari 66 siswi, didapatkan hasil bahwa 84,8% (50 siswi) mengalami dermatitis seboroik. Pengunaan handuk (p=0,016; ß=3,429), frekuensi mengganti handuk (p0,022; ß=2,678), dan cara menyimpan handuk (p=0,018; ß=2,829) berpengaruh pada kejadian dermatitis seboroik Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku perawatan rambut terhadap dermatitis seboroik pada siswi SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Background: Seborrhoeic dermatitis occurs in half the global population of post-puberty adolescents. Seborrhoeic dermatitis is one of the problems in hijab users, therefore researchers want to know behavior of hair treatment to the occurrence of seborrheic dermatitis in students of High School Muhammadiyah 1 (SMA Muhammadiyah 1) Semarang. Method: an analytic observational study with cross sectional. Sampling using slovin formula with simple random sampling technique. The sample population is studentsof SMA Muhammadiyah 1 Semarang class 2 and 3 with inclusion criteria consistent by using hijab during school and everyday life, female students aged 15-17 years;exclusion criteria include students suffering from skin diseases of the head such as Tinea Capitis, Psoriasis, Alopecia Areata, and Pediculosis; and students who have experienced post trauma to the head (Trichotillomania, Alopecia) and postoperative students on the head. Research data using primary data by physical examination using loop and interview with questionnaire. The research statistic used chi-square test and logistic regression. Results: From 66 female students, it was found that 84.8% (50 girls) had seborrheic dermatitis. use of towel (p = 0.016; ß = 3.429), the frequency of towel replacing (p0.022; ß= 2,678), and the way of towel (p= 0,018; ß = 2,829) had significant on occurrence of seborrhoeic dermatitis. Conclusion: There is a significant relationship between hair treatment behavior against seborrheic dermatitis in high school students of Muhammadiyah 1 Semarang
Keywords