Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya (Nov 2018)
SANG HYANG TALAGA RENA MAHAWIJAYA: TELAGA BUATAN SEBAGAI SOLUSI BENCANA
Abstract
Talaga Rena Mahawijaya dan Bukit Badigul yang dibangun oleh Sribaduga Maharaja pada abad ke-16, merupakan danau buatan yang diperuntukkan sebagai tempat upacara srada. Namun jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, danau buatan ini memiliki banyak fungsi yang dampak positifnya sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat. Untuk meneliti dan mengkaji permasalahan ini harus ditinjau secara mendalam dan memerlukan analisis yang kuat, maka metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi akan digunakan oleh penulis. Selain metode sejarah, teori-teori dan konsep ilmu-ilmu keteknikan akan digunakan pula sebagai pisau analisis, agar menghasilkan simpulan yang cukup kuat dan mendalam. Penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, Talaga Rena Mahawijaya mempunyai fungsi utama sebagai area tangkapan air, yang kita kenal sebagai waduk atau embung, yaitu sebuah danau yang sengaja dibuat untuk memecah volume aliran air yang sangat besar, juga berfungsi sebagai cadangan air ketika musim kemarau. Simpulannya, Sribaduga Maharaja membuat Talaga Rena Mahawijaya untuk fungsi water catchment, water treatment, dan water supply. Talaga Rena Mahawijaya and Bukit Badigul built by Sribaduga Maharaja in the 16th century, are artificial lakes designated as srada ceremonies. But when viewed from a different perspective, this artificial lake has many functions that have a very large positive impact on people's welfare. To investigate and examine these problems, the in depth and strong analysis is required. Thus, the historical method consisting of heuristics, criticism, interpretation and historiography are used by the author. In addition to historical methods, theories and concepts of engineering sciences are also used as analytical tools in order to produce the strong and deep conclusions. From this research, Talaga Rena Mahawijaya has a main function as a water catchment area, known as a reservoir or embung. It is a lake intentionally made to break down a very large volume of water, also serves as a water reserve during the dry season. In conclusion, Sribaduga Maharaja made Talaga Rena Mahawijaya as the water catchment, water treatment, and water supply.
Keywords