Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (May 2024)
Teologi Trauma Berbasis Budaya Orang Basudara Bagi Korban Konflik Komunal
Abstract
Abstract. The conflict that occurred in Ambon in 1999 between Christians and Muslims still left deep trauma for the people in the city of Ambon, especially for members of the congregation at the Church X. This research aimed to examine the post conflict traumatic experience on the Church X conggregations and seeking remedial steps for them. The method used in this research was a case study with a trauma theology approach based on the culture of the Orang Basudara.The research result showed that the integration of trauma theology with local cultural philosophy can be an effective means for healing trauma resulting from communal conflict because it departs from a philosophy of life that has been lived together regardless of religious differences. Abstrak. Konflik yang terjadi di Ambon pada tahun 1999 antara umat Kristen dan Muslim masih meninggalkan trauma yang mendalam bagi masyarakat di kota Ambon, khususnya bagi warga jemaat di Gereja X. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengalaman traumatik di Gereja X pasca konflik sekaligus mengupayakan langkah-langkah pemulihan bagi korban di Gereja X. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan teologi trauma berbasis budaya Orang Basudara. Hasil penelitian menunjukan bahwa integrasi antara teologi trauma dengan falsafah budaya lokal dapat menjadi sarana efektif bagi penyembuhan trauma akibat konflik komunal oleh karena berangkat dari falsafah hidup yang selama ini dihidupi bersama terlepas dari adanya perbedaan agama.
Keywords