Aksara (May 2021)

Peningkatan Kreativitas Remaja Karang Taruna Dalam Membuat Hiasan Kepala dan Masker untuk Tari Betawi Kreasi

  • Susy Irma Adisurya,
  • Ariani Ariani,
  • Atridia Wilastrina,
  • Rosalinda Wiemar

DOI
https://doi.org/10.37905/aksara.7.2.177-190.2021
Journal volume & issue
Vol. 7, no. 2
pp. 177 – 190

Abstract

Read online

Remaja Karang Taruna Cikoko Timur RW 02 has several routine activities, one of which is traditional Betawi dance. Based on the survey results, it is known that one of the obstacles faced is the limited funds to rent dancing equipment if you are going to appear in a show. Based on this, the Trisakti University FSRD Community Service team decided to provide training in making headdresses and masks using cheap and easily available materials. The training was carried out by giving examples (demonstrations) by the instructor and continued with practice by the participants accompanied by the PkM instructor team. The results of the training were in the form of a headdress made of chicken feathers and equipped with a mask as self-protection so that you could dance during the pandemic. Knowledge of the design and application of independently produced headdresses and face masks not only saves costs, but also hones the skills and creativity of youth of Karang Taruna. Furthermore, if it is seriously developed it will open up new business opportunities for the youth of the Youth Organization. Remaja Karang Taruna Cikoko Timur RW 02 memiliki beberapa kegiatan rutin salah satunya adalah menari tradisional Betawi. Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan dana untuk menyewa perlengkapan menari jika akan tampil dalam sebuah pertunjukan. Berdasarkan hal tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat FSRD Universitas Trisakti memutuskan untuk memberikan pelatihan pembuatan hiasan kepala dan masker dengan menggunakan material yang murah dan mudah diperoleh. Pelatihan dilakukan dengan memberikan contoh (demonstrasi) oleh instruktur dan dilanjutkan dengan praktik oleh para peserta didampingi oleh tim instruktur PkM. Hasil pelatihan berupa hiasan kepala berbahan baku utama bulu ayam dan dilengkapi dengan masker sebagai proteksi diri agar tetap dapat menari selama pandemi. Pengetahuan tentang desain dan penerapannya pada hiasan kepala dan masker wajah yang diproduksi secara mandiri tidak hanya menghemat biaya, namun juga mengasah keterampilan dan kreativitas remaja Karang Taruna. Lebih jauh lagi, jika dikembangkan secara serius akan membuka peluang usaha baru bagi remaja Karang Taruna tersebut.

Keywords