Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (Apr 2019)

Potensi buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) sebagai inhibitor alfa-glukosidase

  • Soraya Riyanti,
  • Julia Ratnawati,
  • Sofi Aprilianti

DOI
https://doi.org/10.26874/kjif.v6i1.122
Journal volume & issue
Vol. 6, no. 1
pp. 6 – 10

Abstract

Read online

Buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) termasuk dalam suku Malvaceae, kini menjadi primadona dalam pengobatan tradisional khususnya untuk menangani diabetes mellitus tipe 2. Masyarakat menggunakan air rendaman buah okra untuk diminum sebagai obat tradisional. Buah okra berasal dari Afrika, dan kini tersebar luas di seluruh dunia. Penderita diabetes mellitus harus mengkonsumsi obat antidiabetes sepanjang hidupnya, dan sering menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya kembung, mual, dan diare. Pencarian obat yang berasal dari alam masih terus dilakukan dengan tujuan dapat memperbaiki kualitas hidup penderita, mengurangi efek samping dan menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal. Buah okra diekstraksi dengan dua metode, yaitu secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dilakukan perendaman dalam air suling selama 4 jam. Pengujian aktivitas inhibitor alfa-glukosidase dilakukan secara in vitro menggunakan metode kolorimetri pada panjang gelombang 400,5 nm, akarbose digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol buah okra mampu menghambat aktivitas enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 32,607 mg/ml, dan 57,502 mg/ml. Nilai IC50 zat aktif Akarbose adalah 10,95 mg/ml. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol buah okra berpotensi dikembangkan sebagai obat herbal penurun kadar gula darah.