Profetika (Jun 2016)

PANDANGAN MURID TERHADAP GURU: 60 TAHUN PROF. DR. M. AMIN ABDULLAH

  • Muhammad Azhar

Journal volume & issue
Vol. 15, no. 1
pp. 28 – 43

Abstract

Read online

This article discusses about M. Amin Abdullah’s thought (A professor at State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta) in the field of Islamic Studies. The method used in this paper is biographical-reflective method because the writer was his student. The focus of the writing is the heredity of the scientific methodology and its implication in the study of Islam in Indonesia. This article concludes several Islamic scientific heredities from M Amin Abdullah majoring on the integrative-interconnectivity concept in Islam that tends to be spaced out, especially in the study of Islamic classics. The other thought is about the importance of academic attitude in the development of the future Islamic study. In the scientific methodology aspect, he stresses the importance of the renewal in the Islamic contemporary study to spread the teachings on the earth as the sky heredity, sacral and transcendental, to dive the needs to answer various worldly problems that are empiric and immanent. The implication of Amin Abdullah’s thought gives new interpretation in the contemporary Islamic scientific study that is more contextualempirical and different from textual-normative classic Islamic study format. Key Words: integration-interconnection; scientific methodology; Islamic study. Makalah ini membahas tentang pemikiran M. Amin Abdullah (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dalam bidang Islamic Studies. Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode biografis-reflektif karena penulis merupakan salah seorang mantan mahasiswanya. Fokus pembahasan makalah ini adalah warisan meteodogi keilmuan dan implikasinya dalam kajian Islam di Indonesia. Makalah ini menyimpulkan beberapa warisan keilmuan Islam dari M. Amin Abdullah umumnya bermuara pada konsep integrasi-interkoneksi keilmuan dalam Islam yang selama ini cenderung berjarak, khususnya dalam warisan studi keislaman klasik. Pemikiran lainnya adalah tentang pentingnya sikap akademis dalam pengembangan studi keislaman masa depan. Dalam aspek metodologi keilmuan, beliau menekankan pentingnya pembaharuan dalam studi keislaman kontemporer untuk membumikan ajaran Islam sebagai warisan langit, sakral dan transendental, menukik pada kebutuhan untuk menjawab berbagai persoalan duniawi yang empiris dan imanen. Implikasi pemikiran Amin Abdullah adalah memberikan interpretasi baru studi keilmuan Islam kontemporer yang lebih kontekstualempiris, yang berbeda dengan format studi keislaman klasik yang tekstual-normatif. Kata Kunci: Amin Abdullah, metodologi keilmuan, studi Islam.