Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (Jun 2019)

Kandungan Logam Berat Merkuri Pada Ikan Tuna (Yellowfin Dan Bigeye) Dan Tuna-Like (Swordfish) Hasil Tangkapan Dari Samudera Hindia Dan Samudera Pasifik

  • Tri Handayani ,
  • Mohamad Syamsul Maarif ,
  • Etty Riani ,
  • Nazori Djazuli

DOI
https://doi.org/10.15578/jpbkp.v14i1.572
Journal volume & issue
Vol. 14, no. 1
pp. 35 – 44

Abstract

Read online

Komoditi tuna dan tuna-like merupakan hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis bagi Indonesia. Namun, logam berat dapat terakumulasi di biota ini karena posisinya sebagai top predator. Penelitian ini menganalisis 895 data sekunder hasil pengujian merkuri yellowfin tuna (Thunnus albacares), bigeye tuna (Thunnus obesus) dan swordfish (Xiphias gladius), yang merupakan data official control oleh Badan Karantina, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kandungan merkuri yellowfin tuna, bigeye tuna dan swordfish, serta korelasinya dengan berat ikan dan menganalisis data kontaminan merkuri yellowfin tuna, bigeye tuna dan swordfish terkait pencemaran habitat perairan asal bahan baku di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Metode analisis menggunakan regresi linier dan analisis t-test. Pengujian merkuri menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS). Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan merkuri sangat bervariasi antar jenis, berat dan asal perairan. Dua jenis tuna dari kedua perairan mengandung merkuri 100 kg/ekor). Sebaliknya pada swordfish, kandungan merkuri meningkat dengan penambahan berat ikan, yang berkisar antara 0,08±0,01 mg/kg hingga 1,61±0,02 mg/kg. Terdapat 34% (>50 kg) swordfish dari Samudera Hindia yang kandungan merkuri nya melebihi batas 1,0 mg/kg. Kandungan merkuri tuna dan tuna-like hasil tangkapan di Samudera Hindia lebih tinggi dibandingkan Samudera Pasifik dan berbeda nyata, sehingga dapat mengindikasikan Samudera Hindia lebih tercemar merkuri.

Keywords