Sari Pediatri (Apr 2018)

Profil Pasien Tuberkulosis Anak dengan Anti-tuberculosis Drug Induced Hepatotoxicity di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

  • Zara Shafira,
  • Sri Sudarwati,
  • Anggraini Alam

DOI
https://doi.org/10.14238/sp19.5.2018.290-4
Journal volume & issue
Vol. 19, no. 5
pp. 290 – 4

Abstract

Read online

Latar belakang. Dalam pengobatan tuberkulosis anak diperlukan kombinasi obat, seperti isoniazid, rifampisin, dan pirazinamid. Ketiga obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa anti-tuberculosis drug induced hepatotoxicity (ADIH). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien tuberkulosis (TB) anak dengan ADIH. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif potong lintang. Data diambil dengan metode total sampling dari rekam medis pasien TB anak yang mengalami gejala hepatotoksisitas dan telah menjalani pengobatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dari Januari 2014-Mei 2017. Hasil. Di antara 709 pasien TB anak di RSHS, 48 pasien mengalami ADIH. Enampuluh satu persen pasien berusia ≤5 tahun, terdiri atas 15 laki-laki dan 21 perempuan, 24 (67%) pasien mengalami gizi buruk. Duapuluh delapan pasien (78%) mengalami ikterus, 17 (47%) mengalami mual muntah, 24 (67%) ditemukan hepatomegali. Peningkatan SGPT ditemukan pada 25 (69%) pasien. Tujuhpuluh empat pasien mengalami peningkatan bilirubin ≥1 U/L. Seluruh pasien ADIH dihentikan terapinya. Enampuluh tujuh persen kasus ADIH timbul di fase awal terapi obat anti tuberkulosis (OAT) dan 56% pasien membaik selama 15-30 hari. Kesimpulan. Gejala ADIH yang muncul pada anak berupa ikterus, mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik, sebagian besar mengalami hepatomegali. Pada pemeriksaan fungsi liver, terjadi peningkatan SGOT/SGPT dan bilirubin. Gejala ADIH kebanyakan muncul di fase awal terapi OAT

Keywords