Tataloka (Nov 2022)
Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Di Kabupaten Biak Numfor, Papua
Abstract
Produktifitas jagung di Papua masih tergolong sangat rendah yakni kurang dari 1,8 ton/ha. Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penambahan areal tanam maupun introduksi teknologi yang tepat. Namun, inovasi teknologi tidak bisa memberikan hasil terbaik jika penanaman dilakukan di lahan yang kurang sesuai, sehingga kesesuaian lahan merupakan kunci penting dalam meningkatkan produktifitas. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Penelitian dilakukan tahun 2015 menggunakan pendekatan penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan meliputi Citra satelit Landsat 7, Peta RBI digital skala 1:50.000 BIG, Peta Geologi, dan Digital Elevation Model (DEM). Penelitian ini terdari dari 3 tahap, tahap pertama adalah analisis parameter kesesuaian lahan, meliputi iklim, topografi dan tanah. Tahap kedua yaitu pengamatan lapang, pengambilan sampel dan analisis tanah. Analisis tanah meliputi sifat fisik-kimia tanah lengkap. Tahap ketiga yakni penilaian kesesuaian lahan menggunakan kerangka FAO (1976), pengolahannya menggunakan program Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan (SPKL) Versi 1. Hasil analisis menunjukkan lahan di Kabupaten Biak Numfor, Papua, potensial untuk pengembangan tanaman jagung, dengan lahan potensial seluas 27.951 atau 12,76% dari total luas lahan Kabupaten Biak Numfor. Lahan sesuai meliputi lahan sangat sesuai (S1) seluas 6.777 ha (3,09%), lahan cukup sesuai (S2) seluas 1.733 ha (0,79%) dan lahan sesuai marginal (S3) seluas 19.441 ha (8,87%). Budidaya tanaman jagung di lahan yang sesuai diharapkan dapat meningkatkan produktifitas tanaman jagung di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Keywords