Sari Pediatri (Nov 2016)

Hubungan Fungsi Tiroid dengan Energy Expenditure pada Remaja

  • Maria Mexitalia,
  • Isfandiyar Fahmi,
  • Rudy- susanto,
  • Taro Yamauchi

DOI
https://doi.org/10.14238/sp12.5.2011.323-7
Journal volume & issue
Vol. 12, no. 5
pp. 323 – 7

Abstract

Read online

Latar belakang. Hormon tiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang berfungsi untuk mensintesis hormon tiroksin (T4) dan 3,5,3 triodotironine (T3). Tiroid diatur oleh thyroid stimulating hormone (TSH), glikoprotein yang diproduksi dan disekresi kelenjar hipofisis anterior. Dilaporkan bahwa hormon TSH meningkat pada obesitas, sedangkan FT3 dan FT4 masih menjadi perdebatan. Tujuan. Mengetahui hubungan fungsi tiroid dengan energy expenditure pada remaja obesitas dan normal. Metode. Penelitian dilakukan pada anak SMP usia 12-13 tahun di Semarang pada tahun 2008 dengan metode potong lintang. Semua subyek diperiksa komposisi tubuh (indeks masa tubuh / IMT dan persentase lemak tubuh) dengan menggunakan Tanita BC 545, total energy expenditure (TEE) dengan akselerometer dan resting energy expenditure (REE) dihitung berdasarkan rumus WHO. Data dianalisis menggunakan tes t tidak berpasangan dan uji korelasi Spearman. Hasil. Subyek penelitian 75 remaja (37 obesitas dan 38 normal), dengan rerata umur 13,2 tahun. FT4 dan TSHs remaja laki-laki obesitas lebih tinggi dibanding subyek normal. Terdapat korelasi negatif (r=-0,29) antara FT3 dengan persentase lemak tubuh, korelasi positif antara TSHs dengan IMT (r=0,30) dan persentase lemak tubuh (r=0,34). Tidak didapatkan korelasi antara hormon tiroid dengan REE, tetapi FT3 berkorelasi negatif dengan TEE (r=–0,29), dan TSHs berkorelasi positif dengan TEE (r=0,25). Kesimpulan. Didapatkan korelasi positif antara TSHs dengan komposisi tubuh dan TSHs dengan TEE. Kadar TSHs pada laki-laki obesitas lebih tinggi dibanding normal walaupun hasilnya tidak signifikan secara statistik.

Keywords