Jurnal Gizi dan Pangan (Nov 2013)

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ASAM LEMAK TRANS DENGAN PERSEN LEMAK TUBUH DAN STATUS GIZI PADA ORANG DEWASA DI KABUPATEN DAN KOTA BOGOR

  • . Zaenudin,
  • Mira Dewi,
  • Yekti Hartati Effendi

Journal volume & issue
Vol. 7, no. 3

Abstract

Read online

ABSTRACTThe objective of this study was to determine relationship between trans fatty acid intake with percentage of body fat and nutritional status among adults in Bogor rural and urban area. The research was conducted using a cross sectional study. The number of subjects for each region was 48 adults aged 20—65 years which selected purposively. The results showed that most of subjects in urban and rural areas were in categorized as high deficient of energy (0.05) between trans fatty acid intake, adequacy level intakes of energy, total fat, trans fatty acid, and body fat percentage. However there was a significant difference between nutritional status of subjects in rural and urban areas (p0.05), but there was significant correlation between body fat percentages and nutritional status of subjects (pKeywords: adult, body fat percentage, nutritional status, trans fatty acidABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan asam lemak trans dengan persen lemak tubuh dan status gizi pada orang dewasa di Kabupaten dan Kota Bogor. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Jumlah subjek untuk masing-masing wilayah terdiri dari 48 orang dewasa yang berusia 20—65 tahun yang dipilih secara purposive. Persentase tingkat kecukupan energi subjek terbesar baik wilayah kabupaten (33.33%) maupun kota (29.17%) adalah defisit berat. Persentase tingkat kecukupan lemak total subjek terbesar untuk wilayah kabupaten adalah cukup (43.75%), sedangkan persentase tingkat kecukupan lemak total subjek terbesar untuk wilayah kota adalah lebih (45.83%). Sebagian besar subjek baik di wilayah kabupaten maupun kota memiliki tingkat kecukupan lemak trans yang sesuai anjuran (97.92%). Rata-rata persen lemak tubuh subjek untuk wilayah kabupaten adalah 24.81±8.44, sedangkan untuk wilayah kota adalah 27.62±8.01. Sebaran persen lemak tubuh subjek dengan persentase terbesar baik wilayah kabupaten (60.40%) maupun kota (48.00%) adalah persen lemak tubuh tinggi. Sebaran subjek di wilayah kabupaten (58.30%) maupun kota (64.40%) memiliki persentase terbesar pada status gizi normal. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara tingkat kecukupan energi, lemak total, lemak trans, dan persen lemak tubuh subjek di wilayah kabupaten dengan wilayah kota (p>0.05). Terdapat perbedaan yang nyata antara status gizi subjek di wilayah kabupaten dengan wilayah kota (p0.05), akan tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan status gizi subjek (pKata kunci: dewasa, lemak trans, persen lemak tubuh, status gizi