Jurnal Ilmiah Agribisnis (Dec 2016)

Uji Efektifitas Beberapa Konsentrasi Larutan Daun Kirinyuh (Choromolaena odorata (L.) King & Robinson) Terhadap Ulat Tritip (Plutella xylostella L) Pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceae var. capitata) Di Laboratorium

  • Firdaus Firdaus,
  • Saripah Ulpah

Journal volume & issue
Vol. 18, no. 2

Abstract

Read online

Ulat tritip, Plutella xylostella, merupakan hama cosmopolitan yang memiliki kecendrungan tinggi untuk resisten terhadap insektisida konvensional. Oleh karenanya perlu terus dikaji bahan alternative yang berpotensi insektisidal untuk hama ini. Kirinyuh, Chromolaena odorata, merupakan gulma invasive yang memiliki kandungan senyawa dengan potensi insektisidal. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharudin Nasution, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru KM 11; dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi konsentrasi filtrate daun kirinyuh dengan dua cara aplikasi (metoda tetes/topical dan metoda celup daun/pakan). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap ( RAL ) faktorial, dimana faktor pertama adalah berbagai tingkat konsentrasi larutan daun kirinyuh ( D ) terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu : kontrol, 150 gr/liter air, 300 gr/liter air, 450 gr/liter air dan 600 gr/liter air dan faktor kedua adalah cara aplikasi ( A ) yang terdiri dari 2 taraf perlakuan dimana cara pertama yaitu larutan yang ditetesi secara topikal ketubuh larva dan bahan makan larva yang dicelupkan kedalam larutan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah : persentase mortalitas larva Plutella xylostella, persentase larva menjadi pupa, persentase pupa menjadi imago dan dampak perlakuan terhadap progeni.Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian berbagai tingkat konsentrasi filtrat kirinyuh dan cara aplikasi larutan daun kirinyuh secara interaksi berpengaruh secara nyata terhadap parameter pengamatan persentase mortalitas larva, persentase larva menjadi pupa, dan persentase pupa menjadi imago. Kombinasi perlakuan terbaik yaitu pada konsentrasi tertinggi yang di uji 600 g bahan per liter air dan metode celup daun. Sedangkan perlakuan utama tingkat konsentrasi larutan kirinyuh berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Pengaruh konsentrasi semakin besar dengan semakin tinggi konsentrasi. Sedangkan untuk perlakuan utama cara aplikasi larutan kirinyuh berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan persentase mortalitas larva, persentase larva menjadi pupa, dan persentase pupa menjadi imago, dengan perlakuan terbaik dengan cara metoda celup daun/pakan.