Journal of Creativity Student (Jan 2017)

Tahu Nikah (Nigari Kacang Merah) Sebagai Bentuk Diversifikasi Makanan Sehat Ramah Lingkungan

  • Inayatun Ilahiyyah,
  • Sri Mulyati,
  • Indri Septi Ningsih,
  • Lokika Nityama Nindhita,
  • Resta Rahma Sari

DOI
https://doi.org/10.15294/jcs.v2i1.10727
Journal volume & issue
Vol. 2, no. 1
pp. 26 – 33

Abstract

Read online

Tahu Aci merupakan salah satu makanan khas daerah Tegal. Proses produksi tahu pada umumnya menggunakan koagulan (senyawa penggumpal) berupa Kalsium sulfat (CaSO4) yang dikenal sebagai batu tahu atau sioko, asam cuka, dan biang tahu atau cairan bekas perasan tahu yang diinapkan (Koswara, 2009:7). Koagulan tersebut dapat menghasilkan limbah cair yang mencemari lingkungan. Bahan baku pembuatan tahu adalah kedelai yang ternyata 70% masih impor (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Outlook Komoditas Kedelai, 2015). Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan inovasi, dengan tujuan untuk mendiversifikasi tahu, mendiversifikasi Tahu NIKAH, serta mengetahui prospek penjualan Tahu NIKAH di lingkungan masyarakat daerah Tegal dan masyarakat umum. Tahu NIKAH (nigari kacang merah) merupakan bentuk diversifikasi tahu dengan bahan dasar kacang merah dan koagulan nigari. Diversifikasi Tahu NIKAH berupa Dimsum Nigari Kacang Merah (DINIKAHI) yang berbahan dasar Tahu NIKAH, kulit pangsit basah, dan dengan irisan wortel. Brownies Kacang Merah (BROKARAH) dengan bahan utama kulit ari kacang merah. Puding Nigari Kacang Merah (PURIKARAH) dengan komposisi air rebusan sari kacang merah dan tepung agar-agar. Produksi Tahu NIKAH sudah berjalan 13 kali produksi dengan keseluruhan omzet sebesar Rp3.681.000,00. Pengembangan dan keberlanjutan program ini dengan mendirikan cafe Tahu NIKAH melalui serangkaian tahapan. PKM-K ini menghasilkan bentuk diversifikasi makanan yang sehat dan ramah lingkungan dengan tingkat penjualan yang tinggi.

Keywords