Jurnal Fitopatologi Indonesia (Nov 2022)
Effectiveness of Endophytic Bacteria and Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Suppressing Ralstonia solanacearum in Eucalyptus pellita Plants
Abstract
Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman eukaliptus (Eucalyptus pellita) di Indonesia. Salah satu pendekatan teknik pengendalian adalah melalui pemanfaatan bakteri endofit dan fungi mikoriza arbuskula (FMA). Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi keefektifan bakteri endofit dan FMA dalam menekan perkembangan penyakit layu bakteri. Terdapat sepuluh kombinasi bakteri endofit dan FMA yang di-ujikan pada bibit eukaliptus berumur satu bulan. Inokulasi R. solanacearum secara buatan dilakukan tiga bulan setelah introduksi bakteri endofit dan FMA. Percobaan dilakukan di ruang growth chamber. Peubah pengamatan meliputi periode inkubasi, insidensi penyakit, laju penyakit, agresivitas kolonisasi bakteri dengan mengamati cairan bakteri (ooze) R. solanacearum pada bibit eukaliptus, pengukuran aktivitas phenylalanine ammonia lyase (PAL), dan total fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B5F1 (Paenibacillus polymyxa dan Glomus mosseae) memiliki kemampuan penekanan tertinggi terhadap perkembangan penyakit layu bakteri pada bibit eukaliptus, yaitu sebesar 100%. Perlakuan B5F1 menunjukkan periode inkubasi R. solanacearum lebih lama, persentase insidensi penyakit paling rendah, laju infeksi penyakit rendah, dan penghambatan agresivitas kolonisasi R. solanacearum pada eukaliptus. Sementara perlakuan B4F1 (Serratia marcescens dan G. mosseae) mampu meningkatkan aktivitas PAL dan total fenol tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlakuan B5F1 dan B4F1 berpotensi mengendalikan penyakit layu bakteri pada tanaman eukaliptus.
Keywords