Inovasi Kurikulum (May 2024)
Learning confidence analysis: A case study in educational communication courses
Abstract
Elevating pupils' self-assurance can enhance their cognitive capacities, making it a pivotal element in acquiring knowledge. This research aims to ascertain the degree of self-assurance exhibited by undergraduate students specializing in educational technology in their educational communication courses. There were a total of 68 responders, which is similar to the combined number of students in two educational communication learning classes. The research employed a quantitative methodology. The data was collected using a Likert scale questionnaire. The findings of this study revealed that the level of student self-confidence was classified as suitable for five students (7 percent), good for nine students (13 percent), quite good for 39 students (57 percent), poor for ten students (15 percent), and very poor for five students (7 percent). Therefore, it may be inferred that the variable of student self-confidence falls within the category of being rather satisfactory. It is suggested that developing interactive learning approaches that promote active student engagement is important to enhance their trust in educational communication. Abstrak Meningkatkan rasa percaya diri siswa dapat meningkatkan kapasitas kognitif mereka, menjadikannya elemen penting dalam proses memperoleh pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh mahasiswa sarjana teknologi pendidikan dalam mata kuliah komunikasi pendidikannya. Sebanyak 68 responden, termasuk seluruh mahasiswa dari dua kelas pada pembelajaran komunikasi pendidikan, yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodologi kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala likert sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri mahasiswa tergolong baik sebanyak 5 mahasiswa (7 persen), menunjukan tingkat kepercayaan diri baik sebanyak 9 mahasiswa (13 persen), memiliki tingkat kepercayaan diri cukup baik sebanyak 39 mahasiswa (57 persen), kurang baik sebanyak 10 mahasiswa (15 persen), dan sangat kurang sebanyak 5 mahasiswa (7 persen) memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat buruk. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepercayaan diri mahasiswa termasuk dalam kategori cukup memuaskan. Oleh karena itu, disarankan agar pengembangan pendekatan pembelajaran interaktif yang mendorong keterlibatan aktif mahasiswa, karena hal ini dianggap penting untuk meningkatkan kepercayaan mereka dalam komunikasi pendidikan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri mahasiswa secara lebih rinci. Kata Kunci: kepercayaan diri; kelas terbalik; komunikasi pendidikan
Keywords