Jurnal Geografi (Jun 2022)
Identifikasi Struktur Ruang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya
Abstract
Tata ruang memiliki keterkaitan dalam sebuah perencanaan suatu wilayah terutama wilayah perkotaan, dimana outputnya akan menghasilkan struktur ruang pada kota atau perkotaan yang tertata. Ekspresi geografis tidak lain sebagai cermin suatu kebijakan yng dibuat masyarakat mengenai prihal ekonomi, sosial serta kebudayaan. Pertumbuhan pembangunan kecamatan Tawang melaju pesat. Dampaknya, struktur ruang di kecamatan Tawangpun mengalami perubahan dimana penggunaan lahan ruang terbuka hijau (RTH) mengalami pengurangan berganti menjadi lahan terbangun. Karena hal tersebut maka penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengidentifikasi struktur ruang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menerapkan pendekatan kuantitatif serta variabel penelitian ini berupa sarana prasarana yaitu fasilitas pelayanan masyarakat dan jaringan jalan. Hasil penelitian menunjukankan bentuk struktur kecamatan Tawang yaitui konsep pola pusat berganda, dimana pusat perkembangan dan pertumbuhan berada di tengah pemerintahan dan tengah perekonomian kecamatan Tawang, selain itu model struktur ruangnya yaitu multi nodal karena terdiri dari pusat, sub pusat serta pusat lainya. Spatial planning has a link in the planning of an area, especially urban areas, where the outputwill produce an ordered urban or urban spatial structure. Geographical expression is nothing but a reflection of a policy made by the community regarding economic, social and cultural matters. Tawang sub-district development growth accelerated. As a result, the spatial structure in the Tawang sub-district has changed, where the use of green open space has decreased, changing to built-up land. Because of this, the authors conducted this study with the aim of identifying the spatial structure of Tawang District, Tasikmalaya City. The author uses a descriptive type of research by applying a quantitative approach and this research variable is in the form of infrastructure, namely community service facilities and road networks. The results of the study show the structure of the Tawang sub-district, namely the concept of a multiple center pattern, where the center of development and growth is in the middle of the government and the middle of the economy of the Tawang sub-district, besides that the spatial structure model is multi-nodal because it consists of the center, sub-center and other centers.
Keywords